PROSESNEWS.ID – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie memperketat penjagaan masuk ke Provinsi Gorontalo khususnya lewat pelabuhan, usai temuan 10 positif Covid-19 hasil test antigen penumpang yang baru tiba di pelabuhan penyeberangan Kota Gorontalo.
“Sepuluh orang ini tidak sedikit. Ini saya takutnya sama dengan kejadian waktu bulan Juni lalu di bandar udara, itu ada 65 orang porter bandara, CS, dan lainnya positif Covid-19,” kata Rusli.
Padahal saat ini Provinsi Gorontalo sudah hijau atau nol kasus. Tapi kalau 10 orang ini positif antigen, meski hasil pcr masih menunggu ini tetap akan menjadi catatan bahwa Gorontalo masih ada kasus Covid-19
“Jadi percuma kita sudah zona hijau kalau jalur masuk bandara dan pelabuhan masih ada yang positif,” ungkapnya.
Rusli menekankan saatnya bertindak dengan tegas. Masuk ke Gorontalo lewat jalur laut harus bisa menunjukan hasil rapid test negatif dan surat vaksinasi. Sudah menjadi syarat mutlak.
“Tidak ada gunanya di dalam dijaga dengan ketat, tapi justru dari luar kita kebobolan,” tegasnya.
“Harusnya sejak mereka berangkat sudah rapid, sama dengan ketika naik pesawat. Pak Sekda saya minta buatkan surat, kita minta jadwal kapal apa yang akan masuk Gorontalo dari wilayah mana, kita menyurat ke pemerintah daerah tersebut bahwa masuk ke Gorontalo wajib bawah hasil antigen dan surat vaksin, jika tidak silahkan putar balik,” katanya lagi.
Tidak hanya itu penumpang yang harus di rapid antigen, tetapi seluruh buruh dan ABK kapal juga wajib di antigen. Ia akan meminta petugas satgas Covid-19 untuk berjaga di pelabuhan-pelabuhan agar bisa langsung memeriksa setiap yang turun dari kapal.
“Saya minta bantuan juga dari TNI/Polri, agar kita sama-sama melaksanakan ini. Para penjual disekitar pelabuhan juga kalau perlu di rapid antigen sekalian. Biar kita tidak kebobolan lagi, sudah sapu bersih di dalam masa kebobolan dari luar, feeling saya mereka ini memang tidak diperiksa,” katanya.