PROSESNEWS.ID – Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Zulfinasran, vaksinasi Corona Virus Desease (covid-19) itu, ibarat strategi perang.
Di mana, pada suntikan pertama, masih melihat berapa kekuatan musuh, setelah itu melaporkan kepada komandan pasukan perang, bahwa kondisi musuh seperti ini dan itu.
Menurutnya, penyuntikan pertama, hanya untuk perkenalan saja. 14 hari kemudian, baru akan disuntikan untuk dosis anti virusnya.
“Istilahya sama dengan perang. Suntikan pertama itu masih melihat berapa kekuatan musuh. Jadi yang melihat lapor ke komandan, bahwa virus seperti ini dan itu. Kemudian disuntikan lagi untuk tambahan amunisi di tubuh. Itu sebabnya 14 hari kemudian kita disuntik kembali vaksin yang kedua,”ujarnya, kepada Wartawan. Senin, (22/02/21).
Ia pun, mengumumkan, vaksinasi yang akan dilaksanakan di Daerah Parimo, sebanyak dua kali. Semua pihak wajib mendukungnya, tanpa terkecuali.
“Ada laporan ke saya, masih ada beberapa tenaga kesehatan yang tidak mau di vaksin. Ini sesuatu yang keliru. Mestinya memberikan contoh ke masyarakat,”tegasnya.
Di samping itu, Paglima ASN Parimo ini juga mengingatkan kembali, agar senantiasa melaksanakan protokol kesehatan (Prokes) covid-19.
“Kami berharap terhadap beberapa program Pemerintah juga bisa didukung, terutama yang kita hadapi saat ini yaitu masalah Pandemi Covid- 19. Mari kita patuhi Protokol kesehatan demi keselamatan kita bersama,”pungkasnya
Reporter : Saiful