Prosesnews.id, Bone Bolango – Musim kemarau yang masih berlangsung hingga kini tak hanya dirasakan oleh para petani saja. Namun kali ini keluhan datang dari para pengusaha tambak yang mengeluh dengan mengeringnya tambak mereka.
Seperti yang ada di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolngo, Gorontalo misalnya. Sejumlah tambak di wilayah ini mengalami kekeringan. Air di dalam tambak petani minim sehingga ikan mujair milik warga tidak tumbuh normal karena kekurangan pasokan air bahkan ribuan ikan harus mati.
Sejumlah pengusaha tambak ini hanya bisa mengelus dada. Pasalnya dengan adanya musim kemarau ini, mereka terpaksa gagal panen. Ribuan ikan yang selama ini mereka rawat dan diberimakan, mati akibat tak ada lagi air yang menyuplai tambak mereka.
Sungai yang mereka harapkan untuk menyuplai air ke tambak mereka, kini tak lagi mampu mengisi tambak karena debit air yang makin hari makin menurun.
Asa Podungge, pemilik tambak di wilayah ini, salah satunya. Ia terpaksa membagi-bagikan ikan yang masih hidup kepada tetangga karena takut ikan tersebut mati sia-sia.
Menurutnya, kerugian yang dialami dalam bentuk biaya pengolahan, pupuk, pakan hingga pemeliharaan yang mencapai puluhan juta.
“Saya rugi puluhan juta karena gagal panen. Ribuan ikan mati terpaksa harus dibuang sebagian yang masih hidup dikonsumsi pribadi dan dibagikan ke keluarga dan tetangga,”ujar Asa.
Ia berharap semoga musim kemarau ini tidak berkepanjangan, agar mereka bisa mengisi lagi tambak-tambak mereka yang sebelumnya mengering.
“Harapan kami hujan segera turun, agar air sungai bisa naik dan mengisi tambak-tambak kami. Dan untuk pemerintah agar mencarikan solusi agar kami tidak merugi,” tandasnya.(***ndi)