PROSESNEWS.ID – Lomba dayung perahu yang digelar di Danau Limboto tepatnya di Desa Pentadio Barat, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo berlangsung sangat seru.
Selain dihadiri cukup banyak masyarakat, salah satu kegiatan yang dilaksanakan untuk memeriahkan Festival Pesona Danau Limboto (FPDL) tahun 2023 tersebut memunculkan momen-momen yang membuat para penonton tertawa kegirangan namun juga sedikit khawatir.
Pasalnya, ada beberapa peserta lomba yang jatuh dari perahu agar bisa mencapai garis finish lebih dahulu dari para pesaing. Perahu yang cukup ringan, angin yang berembus kencang, dan air danau yang bergerak cukup besar menjadi beberapa faktor peserta “terjun” ke air.
Meski begitu, kejadian ini tidak menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan semua pihak. Seluruh peserta menggunakan pelampung sebagai pelindung diri, bahkan panitia menyediakan perahu tim penyelamat untuk menjemput dan membawa peserta yang jatuh, untuk dibawa ke tepi danau.
“Lomba ini sangat seru sekali dan menjadi hiburan bagi masyarakat. Harapannya kegiatan seperti ini lebih intens lagi diselenggarakan,” ujar Andri, salah satu warga yang hadir pada kegiatan tersebut, Selasa (20/06/2023).
Lomba dayung perahu kali ini diikuti sebanyak 19 kelompok yang masing-masing terdiri dari dua peserta. Para peserta merupakan warga lokal, khususnya dari wilayah Kabupaten Gorontalo seperti Limboto dan Telaga Biru.
Merasa terhibur dengan kegiatan tersebut, Bupati Gorontal, Nelson Pomalingo pun mengaku ingin lomba dayung perahu ini dilestarikan terus, mengingat perahu menjadi alat transportasi utama yang digunakan masyarakat atau nelayan di Danau Limboto dalam beraktivitas menangkap ikan.
“Dengan adanya lomba ini, diharapkan rasa memiliki terhadap Danau Limboto semakin luar biasa,” ujar Nelson usai menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba.
Ke depan, pada penyelenggaraan Festival Pesona Danau Limboto tahun 2024, Bupati Gorontalo dua periode itu ingin lomba dayung perahu bisa diikuti banyak peserta dari dalam dan luar daerah.
“Kalau dapat pesertanya tidak hanya dari Kabupaten Gorontalo, tapi juga mungkin dari masyarakat sekitar Danau Tondano, Danau Tempe, Danau Towuti, Danau Poso, Danau Singkarak, bahkan Danau Toba, supaya kegiatan ini semakin berkembang,” tutupnya.