
PROSESNEWS.ID – Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar kegiatan persiapan untuk proses re-akreditasi, dengan fokus pada penyusunan dokumen re-akreditasi, Senin (19/6/2023).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian aktivitas yang dimulai sejak bulan Agustus 2022.
Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Herman Didipu menjelaskan, proses persiapan re-akreditasi melibatkan pengumpulan data dari bulan Januari hingga April. Kemudian, pada bulan Mei hingga Juni, dilakukan penyusunan Laporan Evaluasi Diri (LED) yang berisi narasi tentang data-data yang telah dikumpulkan. Saat ini, program studi telah memasuki tahap penyusunan dokumen re-akreditasi.
“Dari Januari sampai April merupakan proses pengumpulan data,” jelas Herman.
Selanjutnya, pada bulan Juli hingga Agustus, akan dilakukan evaluasi dan simulasi terhadap dokumen yang disusun. Pada bulan September, dokumen tersebut akan dikirimkan kepada pihak yang berwenang untuk proses akreditasi.
Herman Didipu menekankan pentingnya kegiatan ini dan berharap agar proses penyusunan dokumen dapat berjalan dengan baik dan efisien. Sebagai pimpinan program studi, ia berharap bahwa dalam tiga hingga empat hari ke depan, kriteria yang ditetapkan dapat terpenuhi.
Proses re-akreditasi ini merupakan langkah yang penting bagi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di UNG. Melalui evaluasi yang ketat, program studi ini berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan serta memenuhi standar yang ditetapkan oleh lembaga akreditasi.
“Kami berharap kegiatan ini bisa maksimal dan pada bagian kriteria bisa rampung dalam 3 atau 4 hari ke depan,” harapnya.
UNG berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan memberikan pengalaman belajar yang berkualitas kepada mahasiswa.
Dengan melakukan proses re-akreditasi, UNG berharap dapat memperoleh pengakuan yang lebih tinggi untuk Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di daerah Gorontalo.














