PROSESNEWS.ID — Pemerintahan Desa Pone memberikan tanggapan atas ketidakpedulian yang disorot oleh salah satu korban kebakaran, Beni Sidiki, terkait insiden kebakaran di Area Kampus II IAIN Sultan Amai Gorontalo.
Beni Sidiki telah mengkritik Pemerintah Desa Pone karena tidak pernah mengunjungi para korban selama dan setelah kebakaran terjadi.
Dalam tanggapannya, Kepala Desa Pone, Saiful Daud menyatakan, pihaknya telah menerima data terkait korban kebakaran melalui salah satu anak korban, Buhari Luneto.
“Jadi kami sudah menerima data dari salah satu anak korban, sehingga kami tidak perlu lagi datang ke lokasi,” beber Saiful.
Ia juga mengarakan, pada saat terjadinya kebakaran, ia berada di lokasi dan menyaksikan sendiri kobaran api yang melahap sejumlah rumah warga. Selanjutnya, Pemerintah Desa Pone telah mengirimkan data-data yang mereka terima kepada Pemerintah Daerah (Pemda), khususnya Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo, dengan harapan mendapatkan perhatian lebih lanjut untuk para korban.
“Saat ini kami telah mengajukan data-data yang mencakup kerugian kurang lebih 800 juta yang dialami oleh para korban,” jelasnya.
Baca Juga: Pemerintah Desa Pone Dinilai Acuh Terhadap Korban Kebakaran
Namun, Beni Sidiki merespon pernyataan Pemerintah Desa Pone dengan mengungkapkan hingga saat ini ia belum pernah menerima permintaan data terkait kebakaran yang menimpa dirinya.
Ia juga menyoroti bantuan yang disalurkan oleh Dinas Sosial didasarkan pada data dari relawan, yang dapat mengakibatkan penyaluran yang tidak selalu sesuai dengan kebutuhan sebenarnya para korban.
Kritik terhadap kurangnya respons pemerintah desa terhadap korban kebakaran tersebut masih menjadi perbincangan dan memunculkan pertanyaan tentang bagaimana pihak terkait akan menangani situasi ini lebih lanjut.
Semoga tindakan selanjutnya dapat memberikan bantuan yang lebih efektif dan menyeluruh bagi para korban kebakaran di Kampus II IAIN Sultan Amai Gorontalo.
Reporter: Pian N Peda