PROSESNEWS.ID – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo, Rusli Wahjudewey Nusi, mengawali program “Belajar Bersama di Museum” pada hari Selasa, (23/4/24). Acara tersebut bertujuan untuk menggugah minat dan rasa ingin tahu generasi muda terhadap warisan budaya.
Rusli menjelaskan, dalam era digital ini, minat generasi muda terhadap budaya lokal cenderung menurun. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini menjadi sangat penting untuk menjaga dan memperkaya pengetahuan mereka tentang budaya lokal.
“Melihat dampak perkembangan era digital yang menyebabkan menurunnya minat dan rasa ingin tahu generasi muda terhadap budaya lokal, kami merasa perlu menggelar kegiatan seperti ini,” ungkap Rusli.
Selain sebagai upaya meningkatkan minat terhadap budaya, kegiatan ini juga merupakan langkah antisipatif terhadap potensi hilangnya pengetahuan budayawan dan pengrajin di Gorontalo.
Program “Belajar Bersama di Museum” oleh UPTD-Museum Purbakala telah berjalan sejak tahun 2019, dengan setiap tahunnya menghadirkan berbagai kegiatan edukatif. Tahun ini, program ini menyelenggarakan empat kegiatan selama empat hari berturut-turut, dimulai dari hari ini.
Kegiatan tersebut mencakup pembelajaran tari/tidi klasik Gorontalo, pembuatan sulaman karawo, pembuatan upiyah karanji, dan pembuatan makanan khas Gorontalo, dumalo. Setiap harinya, sebanyak 50 peserta dari berbagai sekolah menengah di Provinsi Gorontalo berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Di lain kesempatan, Kepala Museum Purbakala, Mely Mohamad menambahkan, program ini juga bertujuan untuk mempromosikan keberadaan museum kepada siswa-siswa dan masyarakat umum. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai budaya dan adat tradisi daerah Gorontalo.
“Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap peserta dapat berbagi informasi kepada teman-temannya tentang kekayaan budaya yang mereka pelajari di sini,” ungkap Mely.
Reporter: Dewi Agustina Musa