PROSESNEWS.ID – Workshop Peningkatan Kompetensi Guru melalui Kelompok Belajar “Dewantara” dan Penguatan Manajemen Satuan Pendidikan bagi Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMAN 1 Gorontalo Utara resmi dibuka pada Jumat (9/8/24) di Hotel Grand-Q.
Acara ini akan berlangsung selama tiga hari dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo, Rusli W. Nusi.
Dalam sambutannya, Rusli menekankan pentingnya adaptasi, kreativitas, dan inovasi dalam implementasi Kurikulum Merdeka yang saat ini telah dilengkapi dengan berbagai platform dan alat ukur pembelajaran yang baru.
“Ini tidak mudah karena bergeser dari cara yang biasa-biasa saja menuju cara yang lebih baik. Ini menuntut kita semua untuk beradaptasi, kreatif, dan berinovasi. Kita memang diberikan kebebasan, tapi kebebasan yang terukur,” ujar Rusli.
Ia menambahkan, workshop ini sangat penting untuk membantu kepala sekolah dan manajemen dalam mengidentifikasi kebutuhan dan kekurangan yang ada, serta memberikan kewenangan untuk menutupi kekurangan tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Rusli juga menguraikan pengamatannya tentang empat level kompetensi guru yang diharapkan melalui workshop ini:
- Guru yang bekerja sesuai silabus: Pada level ini, guru baru bisa berbicara dan mengajar sesuai dengan silabus yang ada.
- Guru yang mampu berkomunikasi dua arah dengan siswa: Di level ini, guru tidak hanya mengajar tetapi juga mampu melihat dan memahami psikologi anak, sehingga tercipta interaksi dua arah yang lebih baik antara guru dan murid.
- Guru yang menguasai IT: Guru pada level ini diharapkan mampu menguasai teknologi informasi (IT) dan memanfaatkan berbagai platform digital yang dapat menunjang pembelajaran.
- Guru yang menginspirasi: Pada level tertinggi ini, guru diharapkan menjadi sosok yang dirindukan oleh siswa, bukan sekadar ditakuti, tetapi dihormati dan disegani karena mampu menginspirasi.
Di akhir sambutannya, Rusli berharap para peserta workshop dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kompetensi mereka sebagai pendidik yang mampu menghadirkan perubahan positif di sekolah.