
PROSESNEWS.ID – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pohuwato membantah adanya penganiayaan terhadap salah satu narapidana yang diduga dilakukan oleh pejabat Lapas.
Hal itu ditegaskan langsung oleh Kepala Pengamanan Lapas Pohuwato, Franky Gunawan Ma’ruf, saat dimintai keterangan oleh tim Prosesnews.id melalui sambungan telepon WhatsApp pada Rabu malam (01/10/2025).
Menurut Franky, memang benar ada insiden pemukulan terhadap salah satu narapidana berinisial F. Namun, ia menegaskan bahwa pemukulan tersebut dilakukan oleh sesama tahanan, bukan oleh pejabat Lapas.
Franky kemudian menceritakan kronologi kejadian sebelum pemukulan itu terjadi. Ia menyebutkan bahwa peristiwa tersebut bermula dari kekesalan sejumlah tahanan terhadap F, yang diduga melakukan pencurian uang milik salah satu tahanan saat ibadah shalat berlangsung.
“Jadi F ini pura-pura ikut sholat juga dan ambil saf paling belakang, kemudian dia mengambil uang di tas salah satu tahanan,” jelasnya.
Tak hanya itu, F juga diduga melakukan pencurian kalung emas milik seorang anak kecil yang datang membesuk salah satu tahanan. Dugaan tersebut, kata Franky, diperkuat dengan rekaman CCTV.
“Saat diinterogasi dia mengakui kesalahannya sesuai dengan yang ada di CCTV, meskipun sebelumnya mengelak dan banyak alasannya,” beber Franky.
Akibat ulah F yang berulang kali meresahkan, sejumlah tahanan pun meluapkan amarah hingga terjadi pemukulan. Beruntung, peristiwa itu segera dilerai oleh petugas Lapas.
Selain membantah tudingan penganiayaan, Franky juga menepis isu bahwa pihaknya menerima uang dari para tahanan untuk memperoleh kemudahan fasilitas di dalam Lapas, seperti bebas bertemu keluarga kapan saja atau menggunakan telepon genggam.
“Demi Allah satu persenpun tidak ada kami meminta atau menerima dari para tahanan,” tegasnya.
Diketahui, isu pemukulan terhadap F ini ramai diperbincangkan di media sosial, salah satunya di akun Facebook bernama Pencari Keadilan. Dalam unggahannya, akun tersebut menuliskan bahwa orang yang memiliki uang bisa dengan mudah mendapat akses fasilitas di dalam Lapas, termasuk penggunaan handphone. Akun itu juga menyinggung dugaan pemukulan terhadap F, sehingga memicu perbincangan hangat di tengah masyarakat.













