
PROSESNEWS.ID – Wakil Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Gorontalo, Rania Riris Ismail, melakukan kunjungan ke Sentra Karawo Gorontalo untuk bertemu langsung dengan para pengrajin lokal pada Jum’at (10/10/2025).
Dalam kunjungan tersebut, ia berdialog dengan para pengrajin mengenai berbagai tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan industri karawo, mulai dari keterbatasan bahan baku, akses permodalan, hingga kebutuhan inovasi desain agar tetap relevan dengan selera pasar modern.
Ia menyampaikan, dukungan penuh terhadap keberlanjutan dan pengembangan industri karawo sebagai warisan budaya khas Gorontalo. Menurutnya, semangat para pengrajin untuk terus berkarya di tengah berbagai keterbatasan merupakan bentuk nyata kecintaan terhadap budaya daerah.
“Karawo bukan sekadar kerajinan, tetapi identitas dan kebanggaan Gorontalo. Kita harus bersama-sama menjaganya agar tetap hidup dan berkembang di tengah perubahan zaman,” ujar Rania.
Rania yang juga menjabat Bendahara Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Gorontalo, mendorong agar desain karawo terus berinovasi sehingga mampu menembus pasar nasional bahkan internasional. Menurutnya, dengan sentuhan kreativitas dan strategi pemasaran yang baik, karawo bisa menjadi produk fesyen yang bernilai tinggi dan diminati masyarakat luas.
Di akhir keteranganya, ia berharap, kunjungan ini menjadi langkah awal memperkuat kolaborasi antara Dekranasda, pelaku usaha, dan komunitas kreatif dalam mengangkat karawo ke level yang lebih tinggi dari warisan lokal Gorontalo menjadi kebanggaan nasional.
“Kita perlu menumbuhkan minat generasi muda agar mereka melihat karawo bukan hanya sebagai tradisi, tetapi juga peluang ekonomi kreatif yang menjanjikan,” pungkasnya.














