
PROSESNEWS.ID – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali memperluas jejaring kerja sama dengan mitra strategis di tingkat nasional. Kali ini, UNG resmi menjalin kolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan antara Rektor UNG yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, Dr. Hidayat Koniyo, ST., M.Kom., dan Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Ubaidi Socheh Hamidi, S.E., M.M., pada Jumat (10/10).
Kerja sama tersebut menitikberatkan pada peningkatan kapasitas akademik, kegiatan riset, serta penguatan literasi keuangan negara bagi sivitas akademika UNG. Melalui sinergi ini, UNG diharapkan dapat turut berperan dalam mendukung tata kelola pembiayaan negara yang transparan dan akuntabel, sekaligus menyediakan ruang pembelajaran praktis bagi mahasiswa.
Dr. Hidayat Koniyo menjelaskan bahwa MoU ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kontribusi perguruan tinggi dalam pembangunan nasional dan peningkatan kualitas tridharma pendidikan tinggi.
“Sinergi dengan Ditjen PPR akan memberikan nilai tambah bagi UNG, khususnya dalam menghadirkan pengalaman nyata kepada mahasiswa terkait pengelolaan pembiayaan dan risiko keuangan negara. Kami optimis kerja sama ini akan melahirkan banyak manfaat bagi kedua belah pihak,” ungkapnya.
Di sisi lain, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Ubaidi Socheh Hamidi, menegaskan komitmen Kementerian Keuangan untuk terus menjalin kolaborasi dengan perguruan tinggi di Indonesia. Menurutnya, kemitraan dengan UNG menjadi bagian dari upaya mendukung terciptanya sumber daya manusia yang unggul dan kompeten di bidang keuangan negara.
“Harapan kami, kerja sama ini dapat menjadi wadah untuk mengedukasi generasi muda dalam memahami mekanisme pembiayaan pembangunan sekaligus pengelolaan risiko fiskal,” jelasnya.
Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan MoU ini, UNG dan Ditjen PPR bersepakat melaksanakan berbagai program kolaboratif, seperti kuliah umum, riset bersama, program magang, serta pengembangan kapasitas dosen dan mahasiswa di bidang pengelolaan pembiayaan serta risiko keuangan negara.













