
PROSESNEWS.ID – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Wilayah Gorontalo menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Cindrawati Rahman, kader KAMMI Gorontalo, yang menjadi korban kecelakaan tragis tergilas sebuah mobil kontainer bermuatan jagung yang menuju Kota Gorontalo. Menurut pemberitaan, kecelakaan terjadi di salah satu ruas di ruas jalan Desa Luhu, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, tepatnya di lokasi timbunan material dan bahu jalan yang sempit, sehingga menimbulkan risiko tinggi bagi pengguna jalan.
Ketua KAMMI Wilayah Gorontalo, Rifaldi Halang menyatakan, peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan biasa, melainkan cerminan kegagalan sistem pengaturan lalu lintas dan penataan lingkungan jalan. Dia menyoroti dua faktor utama, yakni penimbunan material di bahu jalan yang mengurangi ruang manuver kendaraan dan pengoperasian kontainer berat di jam ramai.
“Almarhumah Cindrawati bukan hanya seorang warga biasa, tetapi juga bagian dari keluarga besar KAMMI. Kepergiannya dalam kondisi seperti ini sungguh menjadi tamparan bagi saya, pengurus dan kader KAMMI, serta kita semua. Ini menunjukkan masih lemahnya pengawasan terhadap kondisi jalan dan lalu lintas di kota kita,” ujar Rifaldi.
Rifaldi menggarisbawahi bahwa penimbunan material bangunan di bahu jalan, terutama di jalan menuju Kota Gorontalo, telah menjadi hambatan bagi kelancaran dan keselamatan pengendara. Bahkan disebutkan bahwa timbunan tersebut “mengambil arus jalan”, sehingga ruang yang seharusnya untuk kendaraan menjadi berkurang.
“Kami menilai banyak titik jalan utama di Kota Gorontalo yang dijadikan tempat penimbunan material secara sembarangan. Ini sangat membahayakan, khususnya bagi pengendara roda dua. Pemerintah harus segera bertindak menertibkan semua timbunan yang mengganggu arus jalan,” tegasnya.
Selanjutnya, Rifaldi juga menyerukan agar pemerintah daerah dan aparat terkait melakukan pengaturan operasional kendaraan besar seperti kontainer, yang sering melintas di jalan utama menuju kota pada jam-jam sibuk masyarakat.
“Kendaraan besar semestinya diatur jam operasionalnya. Idealnya melintas pada waktu-waktu tertentu, bukan di jam sibuk warga. Hal ini perlu ditertibkan untuk mencegah kejadian serupa terulang,” tambahnya.
KAMMI Gorontalo melalui pernyataan ini menegaskan bahwa keselamatan publik harus menjadi prioritas dalam penataan jalan dan lalu lintas di daerah. Tidak cukup hanya berduka, tetapi juga mengambil langkah konkret bersama seluruh elemen masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah daerah.
“Kami kehilangan seorang kader terbaik, dan kami tidak ingin kehilangan lagi. Kejadian ini harus menjadi pelajaran bersama. Jangan menunggu korban berikutnya baru bertindak,” tutup Rifaldi.












