
PROSESNEWS.ID – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo menggelar workshop bagi tenaga pengelola perpustakaan sekolah (SMA, SMK, SLB, MA) serta perpustakaan desa dan kelurahan. Kegiatan yang diikuti oleh 40 peserta ini berlangsung di Hotel UTC Damhil, Kota Gorontalo.
Workshop tersebut menjadi langkah strategis Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia (SDM) pengelola perpustakaan. Upaya ini diharapkan mampu mempercepat peningkatan jumlah perpustakaan terakreditasi serta berdampak langsung pada Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di Gorontalo.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo, Ridwan Hemeto, dalam arahannya saat membuka kegiatan, menyoroti berbagai tantangan sekaligus capaian literasi di daerah. Menurutnya, standarisasi mutu perpustakaan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus terus dibenahi.
“Data kami mencatat, dari total 1.664 perpustakaan yang ada di Provinsi Gorontalo, baru sebanyak 178 perpustakaan atau sekitar 10,7 persen yang telah terakreditasi. Ini adalah tantangan yang harus kita jawab bersama melalui peningkatan kapasitas SDM pengelolanya,” ujarnya.
Meski begitu, Ridwan tetap mengapresiasi kemajuan yang telah dicapai dalam sektor literasi. Ia menyebut, nilai IPLM Provinsi Gorontalo pada tahun 2024 mencapai angka 77,46, naik drastis dari 10,91 pada tahun 2020.
“Pemerintah telah menetapkan target baru pada tahun 2025, yakni IPLM sebesar 77,5 dan Tingkat Kegemaran Membaca (TKM) di angka 62,58. Untuk mencapai target tersebut, perpustakaan tidak bisa lagi hanya menjadi tempat meminjam buku. Perpustakaan harus bertransformasi menjadi pusat kegiatan masyarakat yang inklusif dan berdampak pada peningkatan taraf hidup,” tegasnya.
Workshop ini dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan teknis dan manajerial dalam memenuhi Standar Nasional Perpustakaan (SNP).
“Melalui workshop ini, kami menargetkan empat hal utama. Pertama, meningkatkan jumlah perpustakaan yang memenuhi standar. Kedua, mempercepat proses akreditasi perpustakaan. Ketiga, mendorong inovasi layanan untuk meningkatkan jumlah kunjungan pemustaka. Dan keempat, memastikan tercapainya target IPLM dan TKM di Provinsi Gorontalo,” jelas Ridwan.
Ia juga berharap seluruh ilmu yang diperoleh selama kegiatan dapat diaplikasikan oleh para peserta di unit kerja masing-masing, sehingga perpustakaan mampu berdaya saing dan berkontribusi nyata terhadap pencapaian visi dan misi Pemerintah Provinsi Gorontalo, khususnya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Sebagai narasumber dalam kegiatan ini hadir sejumlah tokoh dan praktisi bidang perpustakaan, yakni:
-
Rotmianto Mohamad, Pustakawan Ahli Muda dari Kabupaten Magetan, dengan materi e-DDC (Electronic Dewey Decimal Classification) yang membantu pengelola dalam proses klasifikasi buku (via Zoom Meeting).
-
Dr. Ampauleng Zainuddin, dengan materi Kiat-kiat Promosi Perpustakaan.
-
Erna Harmain, Pustakawan Ahli Utama, membawakan materi Standarisasi dan Akreditasi Perpustakaan.
-
Ade Yul Katili, Master Perpustakaan, dengan materi Pengkatalogan Bahan Bacaan.













