
PROSESNEWS.ID – Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Desa Ambara, Kecamatan Dungalio, Minggu (23/11/2025).
Sofyan menilai kegiatan tersebut sebagai wujud nyata kepedulian tenaga kesehatan terhadap masyarakat, khususnya dalam memperluas akses layanan kesehatan di Kabupaten Gorontalo.
“Allhamdulillah hari ini dilaksanakan bakti sosial. Ini sangat luar biasa, karena dihadiri 30 dokter spesialis, dokter umum, dan tenaga medis,” jelas Sofyan.
Ia juga menyebutkan tingginya animo masyarakat dalam mengikuti kegiatan tersebut.
“Masyarakat sangat antusias. Kapan lagi bisa bertemu langsung dengan dokter spesialis dalam satu waktu. Terima kasih kepada IDI yang dipimpin dr. Lany,” tambahnya.
Sofyan berharap kegiatan sosial seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan agar semakin banyak warga yang merasakan manfaatnya.
“InsyaAllah dimana saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan ormas maupun organisasi profesi seperti ini, kami berharap lebih banyak bakti sosial karena ini yang dibutuhkan masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, Ketua IDI Kabupaten Gorontalo, dr. Jeinfer Rivian Lestyorini Bobihoe atau dr. Lany, menjelaskan bahwa bakti sosial tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun IDI ke-73 di Gorontalo.
“Tujuan kami adalah mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Gorontalo, khususnya di Desa Ambara,” ungkapnya.
Kegiatan bakti sosial itu menyediakan berbagai layanan kesehatan, mulai dari pemeriksaan umum, pelayanan spesialistik, pengobatan gratis, hingga penyuluhan kesehatan. Seluruh layanan diberikan tanpa biaya, dan masyarakat cukup membawa KTP untuk proses pendaftaran.
Bakti sosial ini merupakan hasil kolaborasi IDI Kabupaten Gorontalo dan IDI Wilayah Gorontalo dengan total 127 dokter yang diterjunkan, terdiri dari 30 dokter spesialis dan sisanya dokter umum.
Adapun layanan spesialistik meliputi kedokteran mata, jantung, anak, THT, ortopedi, kulit dan kelamin, patologi, anestesi, serta penyuluhan kesehatan dari dokter spesialis jiwa dan spesialis gizi.
Tercatat sekitar 300 warga memanfaatkan layanan kesehatan gratis tersebut. Setiap warga juga mendapatkan obat sesuai hasil pemeriksaan dan diagnosis dokter.













