
PROSESNEWS.ID – Pemerintah Kabupaten Gorontalo terus menggencarkan upaya pelestarian bahasa daerah sebagai langkah antisipatif terhadap semakin berkurangnya penggunaan bahasa Gorontalo di tengah arus modernisasi.
Salah satu langkah konkret tersebut diwujudkan melalui lomba pidato berbahasa Gorontalo, yang mewajibkan setiap organisasi perangkat daerah (OPD) mengutus perwakilannya.
Lomba ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Gorontalo ke-352, yang diperingati setiap 26 November.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada Senin (24/11/2025) itu dibuka secara resmi oleh Bupati Gorontalo Sofyan Puhi.
Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa pelestarian bahasa Gorontalo tidak boleh hanya dibebankan kepada dunia pendidikan, melainkan harus menjadi komitmen seluruh elemen pemerintah.
“Bahasa daerah adalah identitas dan kebanggaan kita. Pemerintah harus menjadi garda terdepan dalam melestarikannya,” tegasnya.
Lomba pidato ini dirancang untuk memperkuat kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga bahasa sebagai bagian dari jati diri masyarakat di tengah tantangan globalisasi.
Seluruh peserta tampil mengenakan sulaman Karawo, memperkuat nuansa budaya dalam kegiatan tersebut.
Para peserta menyampaikan pidato sepenuhnya dalam bahasa Gorontalo, dengan aspek penilaian meliputi penguasaan bahasa, ketepatan kaidah, intonasi, serta kekuatan pesan.
Tahun ini, panitia mengusung empat tema utama, yakni Peran Generasi Muda, Budaya di Era Globalisasi, Bahasa sebagai Jati Diri, dan Warisan Budaya Leluhur.
Bupati Sofyan berharap kegiatan ini mampu mendorong penggunaan bahasa Gorontalo secara lebih luas, terutama di ruang publik dan lingkungan pemerintahan.
Lomba tersebut dinilai oleh tiga asisten Sekretariat Daerah dan turut dihadiri oleh Wakil Bupati Tonny S. Junus, Sekda Sugondo Makmur, Ketua TP-PKK Maryam Sofyan Puhi, serta para undangan lainnya.













