
PROSESNEWS.ID – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menyampaikan refleksi capaian pembangunan daerah dalam Rapat Paripurna memperingati Hari Ulang Tahun ke-25 Provinsi Gorontalo, Jumat (5/12/2025). Ia menilai peringatan ini sebagai momentum penting untuk meneguhkan kembali arah pembangunan jangka panjang provinsi.
Gusnar menuturkan, perjalanan pembangunan Gorontalo selama seperempat abad tidak lepas dari tantangan. Namun, ia menegaskan bahwa capaian yang diraih hari ini menunjukkan kemajuan yang patut dibanggakan.
Di bidang keuangan daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tumbuh drastis dari Rp52,5 miliar pada 2001 menjadi Rp1,75 triliun pada 2025. Pertumbuhan fiskal ini disebut menjadi fondasi berbagai program prioritas.
Pada sektor pembangunan berkelanjutan, Gorontalo dinilai berhasil mengelola agenda Sustainable Development Goals (SDGs). Fokusnya mencakup penanganan stunting, penguatan pendidikan, ketahanan pangan, hingga pengentasan kemiskinan. Capaian tersebut mengantarkan Gorontalo masuk lima besar nasional dalam Indonesia’s SDGs Action Awards 2025.
“Perjalanan selama 25 tahun melalui berbagai tantangan yang tidak mudah. Di awal perjalanan pembangunan, modal pembangunan kita tidak besar, namun dengan tekad dan semangat membangun, alhamdulillah kita bisa mewujudkan pencapaian yang membanggakan,” kata Gusnar.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga tercatat meningkat signifikan. Dari angka 64,1 saat provinsi baru terbentuk, naik menjadi 72,01 pada 2024. Kenaikan ini ditopang perbaikan layanan kesehatan, pendidikan, dan penguatan ekonomi masyarakat.
Penurunan tingkat kemiskinan turut menjadi sorotan. Gusnar menyebut perubahan ini sebagai bukti peningkatan kesejahteraan.
“Persentasi penduduk miskin di Provinsi Gorontalo sejak tahun 2018 sampai 2023 berada pada kisaran 15 persen, namun alhamdulillah tahun 2024 menurun menjadi 13,78 persen, dan menurun lagi menjadi 13,24 persen pada tahun 2025,” ungkapnya.
Dari sisi investasi, realisasi penanaman modal mencapai Rp4,05 triliun. Capaian tersebut membawa Gorontalo berada di peringkat ketujuh nasional, yang menurut Gusnar menunjukkan menguatnya iklim ekonomi daerah.
Pembangunan infrastruktur juga terus bergerak, mulai dari penyelesaian Gorontalo Outer Ring Road (GORR), perluasan jaringan listrik, hingga pengembangan energi terbarukan. Akses layanan dasar semakin merata ke wilayah pedesaan sehingga mendorong aktivitas ekonomi masyarakat.
Dalam sambutannya, Gusnar kembali menekankan nilai budaya Gorontalo sebagai fondasi kolaborasi pembangunan.
“Melalui momen Hari Ulang Tahun Provinsi Gorontalo ke-25 ini, atas nama Pemerintah Provinsi Gorontalo saya mengajak kita semua agar selalu berpedoman pada nilai dasar orang Gorontalo Ta Tolongi, Ta Huliya, Ta Modelo, artinya saling menolong, saling menjaga, dan saling menguatkan,” ucap Gusnar.
Peningkatan juga terlihat pada reformasi birokrasi. Indeks reformasi birokrasi naik dari 69,68 menjadi 77,73 pada 2024, sementara indeks kualitas pelayanan publik mencapai 4,24. Transformasi digital pun berkembang pesat, ditandai peningkatan indeks SPBE dari 1,48 menjadi 4,13.
Gorontalo juga meraih tiga penghargaan RRI Awards untuk kategori kontribusi pemberitaan, UMKM, dan pelayanan publik.
Di sektor kesehatan, penguatan layanan RSUD Hasri Ainun Habibie—termasuk fasilitas pengobatan kanker—menjadi salah satu capaian utama. Angka stunting berhasil diturunkan dari 34 persen pada 2018 menjadi 23,8 persen pada 2024.
Gusnar menegaskan bahwa peringatan HUT provinsi bukan sekadar mengenang sejarah, melainkan momentum memperkuat semangat kebersamaan. Tema tahun ini, “Membangun Gorontalo untuk Indonesia Maju”, mengajak seluruh pihak menjaga warisan para pendiri provinsi melalui kolaborasi dan solidaritas.













