PROSESNEWS.ID – Progres Bele Mo’o Sehati atau Rumah Pemulihan gizi sejauh ini menunjukkan hasil yang positif. Setelah 90 hari, melalui program Bele Mo’o Sehati ini, rata-rata anak yang diintervensi lulus dari tengkes (stunting) dan pertumbuhannya kembali normal dengan IQ yang naik secara drastis.
“Progres akan nampak setelah 60 hari. Pada 90 hari rata-rata anak yang diintervensi lulus dari stunting dan kembali normal untuk pertumbuhannya, IQ anak tersebut juga naik secara drastis,” ungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Provinsi Gorontalo Erni Nuraini Mansyur saat diwawancarai usai Peluncuran Bele Mo’o Sehati di Puskesmas Tilango, Desa Tabumela, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, Selasa (5/11/2024).
Erni menyebutkan, kegiatan pada Bele Mo’o Sehati meliputi screening pertumbuhan dan perkembangan, terapi sensorik dan motorik, hingga parenting pola asuh bahi ibu dan anak balita. Kegiatan ini melibatkan dokter umum, psikologi klinis, tenaga gizi, perawat, bidan, kader posyandu, dan guru paud. Selain itu, anak balita juga diberikan makanan tambahan.
Selebihnya, ia menerangkan, untuk saat ini Provinsi Gorontalo masih dilakukan survei oleh SSGI. Tahun kemarin memang angka tengkes (stunting) di Gorontalo mengalami peningkatan 3,1 persen, namun adanya Bele Mo’o Sehati ini diharapkan dapat menurunkan angka tengkes di Gorontalo sesuai target nasional yakni pada angka 14 persen.
“Insya Allah di tahun 2025 kita sudah anggarkan melalui APBD Provinsi untuk percontohan di kabupaten/kota yang belum kami launching. Pelaksanaannya akan kami mulai di bulan Januari 2025,” ungkap Erni.
Bele Mo’o Sehati akan terus digencarkan ke seluruh kabupaten kota. Setelah Kabupaten Gorontalo, akan menyasara Kabuapaten Boalemo, Gorontalo Utara, dan Pohuwato.