PROSESNEWS.ID — Malam penganugerahan Duta Bahasa Nasional tahun 2023 yang dilaksanakan di The Hotel Sultan dan Residence Jakarta, Jumat (29/9/23) berlangsung meriah.
Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Abdul Khak dalam sambutannya menyampaikan serangkaian kegiatan pemilihan Duta Bahasa Nasional diawali dengan pembekalan secara daring dengan materi kebijakan bahasa sampai dengan malam penganugerahan.
“Dengan perwakilan 62 peserta dari 31 provinsi, Kami telah melakukan beberapa tahap penilaian kepada 62 perwakilan Duta Bahasa dari 31 Provinsi, masing-masing terdiri dari kemampuan teknik wicara publik, bahasa asing, pembuatan artikel, presentasi laporan krida kebahasaan, kepribadian dan psikologi, konten kebahasaan, dan penampilan seni budaya,” tutur Abdul.
Abdul juga menyampaikan kegiatan yang berlangsung selama 5 hari tersebut diharapkan bukan hanya sekadar ceremonial saja, akan tetapi Duta Bahasa yang terpilih bisa menjadi representatif serta mitra pelaksana program dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
“Peran Duta Bahasa sebagai mitra pelaksana program badan bahasa sangat dibutuhkan demi mendorong kualitas literasi yang baik, bahasa Indonesia di ruang publik serta pelestarian bahasa daerah,” ucap Abdul.
Duta Bahasa Provinsi Gorontalo yang diwakili oleh Muli dan Agum juga mengambil peran dalam malam penganugerahan tersebut. Dengan baju adat nuansa kuning mengilau, mereka tampil dengan gagah dan menawan.
“Malam ini akan menjadi sejarah bagi kami. Kami juga bangga dengan pakaian adat yang kami kenakan, selain menambah kecintaan akan baju adat, juga mempromosikan kepada khalayak umum,” tutup Muly.
Setelah DKI Jakarta, Bali, dan DIY dinobatkan sebagai terbaik 1, 2, dan 3 pada Duta Bahasa Nasional tahun 2023, maka serangkaian pemilihan Duta Bahasa Nasional tahun 2023 berakhir sudah.
Reporter: Yowan Moha