PROSESNEWS.ID – Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Bone Bolango Provinsi Gorontalo, melakukan kunjungan dan pemantauan progres penanaman Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di Kecamatan Bilato, Kabupaten Gorontalo, Selasa, (10/1/2023).
Dengan luas lahan 100 Hektar yang ditanami sekitar 26,500 pohon jambu mente, 9,500 pohon Pala, dan 8000 pohon Jabon di sekitar hutan kawasan Desa Ilomata yang di kelola oleh Kelompok Tani Datahu Ombulo, harapannya mampu membantu perekonomian dan pemanfaatan lahan kritis masyarakat sekitar.
Hal itu dijelaskan PPK RHL BPDAS Agroforestri, Effendy Payuyu dan tim kerja, kepada awak media online yang meliput langsung pemantauan progres program RHL dari kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tersebut.
“RHL ini hadir untuk memulihkan lahan-lahan kritis yang ada di Provinsi Gorontalo, salah satunya di desa Ilomata, Kecamatan Bilato. Dengan program ini juga bisa membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat. Nah, mulai tahun ini Kelompok tani adalah sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas, sehingga hasilnya juga mereka yang menikmatinya,”terang Effendy.
Dijelaskannya, pelaksanaan penanaman program RHL dimulai bulan Oktober Tahun 2022 kemarin. Program ini berjalan sampai dengan 3 Tahun lamanya. Terkait dengan luas area tanam, hampir setiap hari masyarakat menanam hingga tercapai target luasan di masing-masing tempat. Saat ini, lahan Kritis di Gorontalo seluas 332 Hektare dari luas Gorontalo sekitar 1,3 juta.
“Artinya sudah ada seperempat lahan kritis yang ada di Provinsi Gorontalo, lahan kritis ini diakibatkan oleh alih fungsi lahan. Yakni, lahan hutan yang dijadikan lahan perkebunan jagung tanpa ada konservasi tanam. Maka dari itu, RHL hadir untuk memulihkan lahan-lahan kritis ini,”jelasnya.
Selain itu dengan adanya program RHL, Effendy berharap agar mampu memberikan kesadaran positif bagi masyarakat dan pemerintah Provinsi untuk sama-sama memanfaatkan lahan dengan sebaik-baiknya. Sebab, Ekologi hutan harus tetap terawat agar seimbang, baik pemanfaatan dan perawatan Hutan.
Reporter : Sandri Mooduto