Pemprov Gorontalo

Cabai Rawit Pengaruhi Tingkat Inflasi di Provinsi Gorontalo

Wagub Gorontalo H. Idris Rahim meninjau kebun pengembangan varietas cabai rawit di Desa Tunggulo, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Rabu (18/11/2020). (Foto : Haris – Humas)

PROSESNEWS.ID – Tingkat inflasi di Provinsi Gorontalo sangat dipengaruhi oleh kelompok bahan pangan atau volatile food. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, cabai rawit menjadi salah satu komoditi bahan pangan yang memberi andil besar terhadap tingkat inflasi di Provinsi Gorontalo.

Guna mengendalikan tingkat inflasi bahan pangan khususnya cabai rawit, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Gorontalo dan seluruh instansi terkait telah melaksanakan sejumlah program. Di antaranya mengembangkan dan memproduksi benih cabai rawit lokal Malita, pembangunan green house cabai rawit dengan laboratorium pembiakan MA-11, serta program Gerakan Tanam Cabai.

“Selama tiga tahun terakhir inflasi Gorontalo sangat dipengaruhi oleh bahan pangan, khususnya komoditas cabai rawit. Inovasi dan terobosan harus terus kita lakukan untuk memenuhi permintaan dan konsumsi cabai rawit yang cukup tinggi oleh masyarakat Gorontalo,” kata Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim saat meninjau kebun pengembangan varietas cabai rawit di Desa Tunggulo, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Rabu (18/11/2020).

Idris menambahkan, selain mengembangkan varietas cabai rawit lokal, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo juga membuat perjanjian kerja sama yang melibatkan tiga provinsi, yakni Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah. Kerja sama tersebut merupakan upaya dalam menjaga ketersediaan pasokan komoditi bahan pangan khususnya cabai rawit.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Gorontalo dari 103,82 pada September 2020 menjadi 103,95 pada bulan Oktober 2020. Kenaikan IHK tersebut menyebabkan inflasi sebesar 0,13 persen.

“Kita menggunakan strategi 4K dalam mengendalikan tekanan inflasi, yaitu Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, Keterjangkauan harga, serta Komunikasi yang efektif,” tandas Idris. (Ads)

Recent Posts

Kartu SAKTI Perpusnas Upaya Mempermudah Akses Layanan Literasi Digital Gorontalo

PROSESNEWS.ID - Kehadiran Satu Kartu Terintegrasi (SAKTI) yang merupakan kartu keanggotaan inisiasi dari Perpustakaan Nasional…

12 menit ago

Target Partisipasi Pemilih 100%, KPU Boalemo Sosialisasi Pilkada di Desa Terpencil

PROSESNEWS.ID - Menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024,…

19 jam ago

Satu Puskesmas Satu Dokter, Masyarakat Telaga Sambut Bahagia Program Hendra-Wasito

PROSESNEWS.ID - Kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati Hendra Hemeto dan Warsito Sumawiyino (Dewa)…

22 jam ago

Rakor KPU Pohuwato Bahas Kampanye Paslon

PROSESNEWS.ID - Pada Rabu (16/10/2024) malam, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pohuwato mengadakan rapat koordinasi…

22 jam ago

RAMAH Berkomitmen Ciptakan 1.000 Pengusaha Baru di Kota Gorontalo

PROSESNEWS.ID - Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Gorontalo nomor urut 2, Mohamad Ramli Anwar…

1 hari ago

Ibu-ibu Tenggela Suarakan Bantuan Sembako dan UMKM

PROSESNEWS.ID - Ibu-ibu di Desa Tenggela, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, menunjukkan kekompakan dalam mendukung pasangan…

1 hari ago