Pemprov Gorontalo

Cara BKKBN Gorontalo Turunkan Stunting Melalui Kerjasama Kemitraan

BKKBN Gorontalo Turunkan Stunting Melalui Kerjasama Kemitraan

PROSESNEWS.ID – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Gorontalo melaksanakan penandatanganan kerja sama Kemitraan dengan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo, Kementerian Agama Gorontalo, serta beberapa media di antaranya, Radio RH, LPP RRI, TVRI, serta Gorontalo Post. Penandatanganan berlangsung di Kantor BKKBN Provinsi Gorontalo, Selasa (30/11/2021).

Kerjasama kemitraan tersebut bertujuan untuk mempercepat implementasi penurunan kasus stunting di Provinsi Gorontalo.

“Penandatanganan MoU ini saya harap tidak hanya seremoni di atas kertas, tetapi harus ada tindak lanjut sampai tingkat bawah dari hulu ke hilir, agar program pencegahan stunting, penurunan angka pernikahan dini terlaksana semaksimal mungkin,” Kata Ketua TP-PKK Provinsi Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie usai penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut.

Idah menjelaskan penurunan stunting di Gorontalo tidak bisa dilakukan oleh BKKBN itu sendiri, namun dibutuhkan kolaborasi antar pihak di mana pemerintah, akademisi, media, dan Perguruan tinggi bisa bersatu untuk menurunkan kasus stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri, BKKBN juga bisa bekerjasama dengan penyuluh yang ada di kabupaten/Kota. Tadi disampaikan oleh ibu Hartati penyuluh BKKBN hanya 300 sekian, sedangkan penyuluh agama ada 800 sekian, nah berarti ini bisa dikolaborasikan agar target pencapaian Indonesia 2024 bisa tercapai,” Jelas Idah.

Senada dengan Ketua TP-PKK, Kepala BKKBN Provinsi Gorontalo Hartati Sulemen juga mengatakan percepatan penurunan angka stunting harus dilakukan dengan pola pendampingan yang melibatkan unsur penggerak PKK, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan IMP. Akan tetapi, pola pendampingan ini harus didukung juga oleh semua mitra, karena hal yang akan didampingi oleh tiga unsur tersebut adalah pernikahan yang ideal, ibu-ibu pasca melahirkan dan ibu hamil, serta keluarga yang memiliki anak di bawah lima tahun.

“Semua ini bisa terwujud jika ada kolaborasi semua mitra. Untuk itu tujuan utama dilaksanakan MoU untuk menurunkan angka stunting. InsyaAllah angka stunting di Provinsi Gorontalo itu bisa turun 14 persen di tahun 2024,” harapnya.

Recent Posts

Target Partisipasi Pemilih 100%, KPU Boalemo Sosialisasi Pilkada di Desa Terpencil

PROSESNEWS.ID - Menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024,…

19 jam ago

Satu Puskesmas Satu Dokter, Masyarakat Telaga Sambut Bahagia Program Hendra-Wasito

PROSESNEWS.ID - Kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati Hendra Hemeto dan Warsito Sumawiyino (Dewa)…

22 jam ago

Rakor KPU Pohuwato Bahas Kampanye Paslon

PROSESNEWS.ID - Pada Rabu (16/10/2024) malam, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pohuwato mengadakan rapat koordinasi…

22 jam ago

RAMAH Berkomitmen Ciptakan 1.000 Pengusaha Baru di Kota Gorontalo

PROSESNEWS.ID - Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Gorontalo nomor urut 2, Mohamad Ramli Anwar…

1 hari ago

Ibu-ibu Tenggela Suarakan Bantuan Sembako dan UMKM

PROSESNEWS.ID - Ibu-ibu di Desa Tenggela, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, menunjukkan kekompakan dalam mendukung pasangan…

1 hari ago

Al Habib Jindan Hadiri UNG Bersholawat, Ribuan Jamaah Penuhi Halaman Rektorat

PROSESNEWS.ID - Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali menggelar acara UNG Bersholawat, di mana ribuan jemaah…

1 hari ago