
PROSESNEWS.ID – Wabah Corona membuat proses belajar mengajar harus dilakukan secara daring. Namun untuk sebagian pondok pesantren, belajar secara langsung sempat dilakukan walaupun hanya beberapa pekan saja.
Hal ini yang terjadi pada Pondok Pesantren Al Multazam Desa Manis Kidul, Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat. Baru melangsungkan pembelajaran secara langsung 12 Juli 2020, Pihak Pesantren akhirnya memutuskan harus memulangkan seluruh santri nya pada 30 September 2020.
Pemulangan ini disebabkan, ada beberapa santri di Pondok Pesantren Husnul Khotimah yang letaknya bersebelahan dengan Al Mutazam ada yang terpapar Covid-19. Untuk mengantisipasi dan atas masukan pemerintah setempat Pondok Pesantren akhirnya memulangkan seluruh santrinya.
Berikut ini cerita dari salah seorang santri Al Mutazam. Santri asal Jakarta bernama
Ghaitsa Ramadhania, saat ini santri berusia 15 tahun ini sedang duduk di Kelas 10 Pesantren Al Multazam Kuningan.
Ketika dihubungi Ubahlaku, Senin (19/10) Ghaitsa menyatakan. “Dipulangkan dari pondok karena Pandemi Covid-19, merasa sedih, sedang enaknya belajar, baru lebih dekat, lebih kompak dengan teman baru eh tiba-tiba disuruh pulang. Apalagi kita kan belum masuk ke pondok.”
“Dengan adanya Pandemi Corona tentu saja menganggu proses belajar mengajar di pondok. Santri menjadi tidak maksimal dalam belajar. Lebih khusus untuk kegiatan ekstrakurikuler, belum dilaksanakan. Padahal kegiatan tersebut sangat menyenangkan.” Katanya
Ghaitsa menambahkan, “Selama belajar mengajar kita juga harus menerapkan protokol kesehatan. Dimana kita diwajibkan pakai masker, disediakan hand sanitizer di depan kelas, serta diukur suhu tubuh sebelum masuk kelas.”
“Mengantri makanan, pagi siang dan sore, kita saat mengantri makanan diwajibkan menjaga jarak minimal satu meter. Wajib menggunakan peralatan makan sendiri-sendiri, pihak pondok selama Pandemi Corona tidak menyediakan peralatan makan.” Jelasnya.
Hal lainnya yang tidak mengenakan, menurut Ghaitsa adalah kantin yang bisa menjual aneka kuliner tidak buka selama Pandemi Corona. Padahal makanan kantin bisa menjadi variasi kalau bosan dengan makanan pondok.
“Pondok juga membuat aturan untuk paket yang dikirimnya untuk santri, diharuskan diletakan di pos keamanan dengan disemprot cairan disinfektan sebelum disampaikan kepada santri yang bersangkutan.” Urainya.
“Harapan semoga Pandemi Covid-19 ini segera berlalu. Sehingga saya dan santri lainnya bisa kembali ke pondok untuk menuntut ilmu dan berkumpul kembali dengan teman-teman.” Pungkasnya.(Ads)














