
PROSESNEWS.ID – Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo, Ridwan Hemeto, menilai rendahnya minat baca masyarakat menjadi salah satu ancaman serius bagi ketahanan bangsa, terutama dalam menjaga pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan.
Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang berlangsung di Aula Perpustakaan Provinsi Gorontalo. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Diapus Provinsi Gorontalo dengan Anggota MPR RI Dapil Gorontalo, Jasin U. Dilo, dan diikuti oleh pegawai perpustakaan serta mahasiswa pegiat literasi.
Ridwan menegaskan bahwa pemahaman terhadap Empat Pilar MPR RI—Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika—tidak dapat dilepaskan dari budaya literasi yang kuat.
“Di era krisis literasi saat ini, ancaman terbesar kita adalah ketidaktahuan. Sosialisasi Empat Pilar ini sangat krusial sebagai fondasi ketahanan negara. Tanpa literasi kebangsaan yang baik, generasi kita akan mudah terombang-ambing informasi hoaks yang memecah belah,” jelasnya.
Menurutnya, perpustakaan memiliki peran penting sebagai ruang edukasi kebangsaan yang harus dimaksimalkan di tengah derasnya arus informasi digital.
Di sisi lain, Jasin Dilo menekankan, perpustakaan dan arsip daerah harus menjadi garda terdepan dalam menjaga identitas bangsa, termasuk melalui pelestarian bahasa daerah Gorontalo.
“Salah satu kekuatan Bhinneka Tunggal Ika adalah keragaman bahasa kita. Di tengah gempuran budaya asing dan krisis literasi, Perpusda dan Arsip harus menjadi garda terdepan melestarikan bahasa daerah Gorontalo. Jangan sampai jati diri kita hilang,” tegas Jasin.
Ia pun mengajak mahasiswa dan komunitas literasi untuk menggali kembali nilai-nilai luhur bangsa yang tersimpan dalam arsip dan kearifan lokal sebagai bagian dari pengamalan Pancasila.












