PROSESNEWS.ID – Ditengah merebaknya pandemi virus Corona (Covid-19), segala kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerinta, baik pemerintah pusat, dan pemerintah daerah.
Begitupun dalam dunia pendidikan, guna mencegah penyebaran virus Covid-19, kebijakan berbagai kampus telah dikeluarkan, satu diantaranya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo.
Kampus ini, dalam mencegah merebaknya pandemi virus Corona, telah memberlakukan perkuliahan daring, atau sistem e-learning/online learning, bagi seluruh mahasiswa.
Namun, siapa sangka perkuliahan daring itu, menuai banyak kritikan dari kalangan mahasiswa IAIN itu sendiri.
Dalam keterangannya, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, Rein Suleman, menilai ada hal yang fundamental, menjadikan perkuliahan daring, menjadi beben yang menyusahkan mahasiswa.
“Satu diantaranya, persoalan paket data, yang digunakan untuk kuliah online. Ini yang menjadi persoalan urgen. Kemudian soal pemberian tugas oleh dosen, yang tidak sesuai lagi, dan paling penting, mahasiswa yang tidak memiliki HP Android, kesulitan melakukan kuliah online,” jelas Rein Suleman kepada prosesnews.id. Minggu (29/3/2020).
Untuk itu imbuh Rein, ia meminta Rektor, mengintruksikan kepada para dosen, untuk tidak memberikan tugas terlalu banyak pada mahasiswa. Artinya tugasnya, di sesuaikan dan membijaki mahasiswa, yang tidak memiliki Hp dan paket data.
“Karena kebanyakan dosen kalau mahasiswa, tidak aktif dalam perkuliahan daring, dosen akan berikan alpa,” terangnya.
Dalam menyoal perkuliahan daring, atau sistem e-learning/online learning, bagi seluruh mahasiswa, Rein selaku presiden BEM IAIN, telah mengeluarkan 3 point tuntutan untuk Rektor sebagai berikut:
Sementara itu, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo Lahaji Haedar saat dikonfirmasi, persolan tuntutan mahasiwa tersebut mengatakan, pihak kampus sudah melakukan kerja sama bersama pihak Telkomsel untuk menyediakan internet gratis bagi mahasiswa.
“Kami sementara melakukan upaya menyiapkan kebutuhan mahasiswa terkait perkuliahan Daring, dan kami sementara menunggu prosesnya dari pihak telkommsel” terangnya.
Lanjutnya, persoalan mahasiswa yang tidak memiliki HP android, kata rektor, ia meyakini rata-rata mahasiswa mempunyai HP Android.
“Bagi mahasiwa yang tidak memiliki HP android paling tidak bisa meminjam pada temannya,” jelasnya.
Sedangkan, untuk tugas yang dinilai mahasiswa terlalu banyak katanya, itu tergantung mata kuliah.
“Itu tergantung mata kuliah, dan sudah sesuai rumus, sebab ada mata kuliah memang menuntut mahasiswa banyak tugas, ada juga mata kuliah yang hanya membutuhkan diskusi,” tandasnya.
Editor: Usman Anapia
PROSESNEWS.ID - Menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024,…
PROSESNEWS.ID - Kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati Hendra Hemeto dan Warsito Sumawiyino (Dewa)…
PROSESNEWS.ID - Pada Rabu (16/10/2024) malam, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pohuwato mengadakan rapat koordinasi…
PROSESNEWS.ID - Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Gorontalo nomor urut 2, Mohamad Ramli Anwar…
PROSESNEWS.ID - Ibu-ibu di Desa Tenggela, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, menunjukkan kekompakan dalam mendukung pasangan…
PROSESNEWS.ID - Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali menggelar acara UNG Bersholawat, di mana ribuan jemaah…