
PROSESNEWS.ID – Kegiatan bedah buku yang digelar oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo mendapat apresiasi dari para peserta.
Kegiatan ini dinilai memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan literasi di Gorontalo, khususnya dalam hal pemahaman terhadap budaya dan adat lokal.
Adapun buku yang dibedah berjudul “Adat Gorontalo: Antara Kritik dan Pledoi dalam Perspektif Kitab Kuning“, karya Sofyan Kau dan Zulkarnain Suleman.
Salah satu peserta menyampaikan, kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan wawasan baru mengenai adat Gorontalo yang selama ini kurang dibahas secara terbuka di masyarakat.
“Sangat bermanfaat, karena ini jarang dilaksanakan oleh masyarakat umum atau komunitas yang ada di Gorontalo, alhamdulillah perpustakaan bisa memfasilitasinya,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan salah satu poin menarik dalam diskusi tersebut, yakni soal pemahaman terhadap perayaan Tumbilotohe atau malam pasang lampu.
“Mungkin sebagian masyarakat mengatakan malam pasang lampu adalah adat, padahal itu bukan adat melainkan tradisi saja,” tambahnya.
Berdasarkan pantauan Prosesnews.id, diskusi berlangsung hangat karena adanya perbedaan pendapat dan sudut pandang dari peserta terkait isi buku.
Kegiatan tersebut turut dihadiri berbagai elemen masyarakat, mulai dari pegiat seni, tokoh adat, hingga kalangan akademisi.
Reporter: Pian Enpeda














