PROSESNEWS.ID – Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang dihadapi banyak desa di Indonesia, termasuk Desa Wonggarasi Tengah. Untuk mengatasi masalah ini, Puskesmas setempat bekerja sama dengan masyarakat serta Mahasiswan KKN-PK dalam program edukasi dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat guna mencegah terjadinya stunting pada anak-anak terutama di Desa Wonggarasi Tengah.
Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan yang menyebabkan tinggi badan tidak sesuai dengan usianya, yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis. Di Desa Wonggarasi Tengah, angka stunting masih tergolong tinggi, sehingga upaya pencegahan melalui pemberian MPASI yang bergizi menjadi fokus utama Puskesmas dan pemerintah desa.
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya MPASI dalam pencegahan stunting. Program ini juga bertujuan untuk:
- Memberikan edukasi tentang gizi seimbang dan pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bagi pertumbuhan anak.
- Mengajarkan cara membuat MPASI yang bergizi dengan bahan lokal yang mudah didapat.
- Mengurangi angka stunting di Desa Wonggarasi Tengah melalui intervensi gizi yang efektif.
Kegiatan ini dilaksanakan di aula Kantor Desa Wonggarasi Tengah pada Kamis, 25 Juli 2024, dan melibatkan ibu-ibu yang memiliki anak usia 6 hingga 24 bulan, karang taruna dan mahasiswa KKN-PK. Puskesmas bekerja sama dengan kader posyandu dan Mahasiswa KKN Profesi Kesehatan untuk memberikan edukasi dan demonstrasi langsung tentang cara membuat MPASI yang sehat.
1. Edukasi Gizi dan Stunting
Ahli gizi dari Puskesmas Wonggarasi 1 memberikan penjelasan mengenai apa itu stunting, dampaknya terhadap anak, serta pentingnya pemenuhan gizi yang tepat sejak dini. Mereka juga menjelaskan tentang bahan makanan yang harus ada dalam MPASI, seperti protein, karbohidrat, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
2. Demo Pembuatan MPASIS
Salah satu bagian menarik dari kegiatan ini adalah demonstrasi pembuatan MPASI menggunakan bahan-bahan lokal seperti ikan, ayam, sayuran, telur dan tempe. Ibu-ibu diajarkan cara mengolah makanan agar tetap bergizi, lezat, dan mudah dikonsumsi oleh anak-anak.
3. Pemeriksaan Kesehatan dan Pemantauan Pertumbuhan
Selain edukasi, Puskesmas juga melakukan pemeriksaan kesehatan rutin kepada anak-anak untuk memantau pertumbuhan mereka. Ini termasuk pengukuran tinggi dan berat badan, serta pemberian vitamin dan suplemen bila diperlukan.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat Desa Wonggarasi Tengah. Ibu-ibu merasa lebih percaya diri dalam memberikan MPASI kepada anak-anak mereka, dan angka stunting di desa ini diharapkan dapat menurun seiring dengan peningkatan kesadaran gizi.
Puskesmas dan pemerintah desa berencana untuk terus mengadakan kegiatan serupa secara rutin agar semua anak di Wonggarasi Tengah dapat tumbuh sehat dan terbebas dari stunting.
Melalui kerja sama yang baik antara Puskesmas, masyarakat, karang taruna dan Mahasiswa KKN-PK Desa Wonggarasi Tengah semakin dekat dengan tujuan untuk mengatasi stunting. Edukasi gizi dan penerapan MPASI yang benar menjadi kunci dalam membentuk generasi yang sehat dan kuat di masa depan.
Dengan terus mendukung program-program seperti ini, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di desa Wonggarasi Tengah dan seluruh Indonesia.