Ekonomi

Ekonomi Terus Menuju Pemulihan

Petani memanen kopi arabika Gayo di Takengon, Aceh Tengah, Aceh. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Sektor pertanian pada triwulan I-2021 kembali mengalami pertumbuhan ekonomi positif. Capaian ini menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto sangat menggembirakan.

Pemulihan ekonomi Indonesia diyakini masih menuju tren yang positif di tengah masih berlangsungnya pandemi Covid-19 meski pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2021 masih mengalami kontraksi 0,74 persen, seperti dilaporkan BPS, Senin (4/5/2021).

Pernyataan kenyakinan itu diungkapkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pernyataannya secara virtual, Selasa (5/5/2021). Menurutnya, berdasarkan berbagai data pemulihan ekonominya terlihat dan menuju tren positif.

Bahkan Airlangga menyebutkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Indonesia sudah mendekati periode yang sama tahun lalu. Di kuartal I-2021, PDB Indonesia mencapai Rp2.703,1 triliun. “Dari demand side, berbagai indikator juga menunjukkan perbaikan dan proyeksi membaik,” ujarnya.

Pernyataan senada dan lebih rinci diungkapkan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu. Febrio mengemukakan, kinerja ekonomi pada triwulan I-2021 mengindikasikan tren pemulihan yang solid pascapandemi Covid-19.

Dalam rangka tetap menjaga tren pemulihan itu, dia berpendapat, pertama, pemerintah harus terus mengupayakan agar angka penularan Covid-19 terus menurun.

Kedua, pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) terus diperkuat, dan ketiga, program pemulihan juga harus semakin terarah untuk pendukung dunia usaha dalam menciptakan lapangan pekerjaan.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto. Menurutnya, secara makro perekonomian global di triwulan I-2021 menunjukkan perbaikan.  Hal itu terlihat dari pergerakan indeks PMI global yang terus mengalami peningkatan dari Januari hingga Maret 2021.

“Penyebabnya bisa jadi sejalan dengan proses vaksinasi Covid-19 yang telah dilakukan maupun sedang berlangsung di berbagai negara,” ujar Kecuk Suhariyanto.

Tidak itu saja, masih menurut data BPS, faktor pendukung mulai pulihnya ekonomi juga ditunjukkan dari perkembangan harga komoditas pangan (minyak kelapa sawit, kedelai, dan kopi) dan komoditas hasil tambang (timah, aluminium, nikel, dan tembaga) di pasar internasional pada triwulan I-2021 yang mengalami peningkatan, baik secara kuartal ke kuartal (q-to-q) maupun tahun ke tahun (yoy).

Dan, faktor ketiga, penyebabnya adalah ekonomi beberapa mitra dagang di kuartal ini telah menunjukkan pertumbuhan positif. Misalnya, Tiongkok yang mulai tumbuh 18,3 persen, AS (0,4 persen), Singapura (0,2 persen), Korea Selatan (1,8 persen), dan Vietnam (4,5 persen).

Masih berdasarkan laporan BPS, tren pemulihan juga ditunjukkan dengan inflasi yang terkendali. Pada Maret 2021, inflasi hanya 0,44 persen secara kuartal ke kuartal.

Faktor lainnya adalah realisasi belanja negara (APBN pada triwulan I- 2021 mencapai Rp523,04 triliun, naik dibandingkan realisasi triwulan I- 2020 yang mencapai Rp452,41 triliun).

Investasi Tumbuh

Di sisi lain, optimisme pemulihan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja terbuka lebar terlihat dari realisasi penanaman modal selama triwulan I 2021 yang mencapai Rp219,7 triliun, atau naik 2,3 persen (q-to-q) dan 4,3 persen (yoy).

Harus diakui, bangsa ini masih harus bekerja keras dan bahu-membahu agar keluar dari krisis pascapandemi Covid-19 yang dimulai tahun lalu, untuk menuju ke pemulihan. Meski masih mengalami kontraksi 0,74 persen secara year on year (yoy) dan 0,96 persen (q-to-q), seperti dilansir data BPS, pertumbuhan ekonomi negara terus menuju tren yang positif di triwulan I-2021.

Masih dari data BPS, sinyal menuju pemulihan terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang terus membaik meski masih terjadi kontraksi. Sepanjang 2020, pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2020 tercatat 2,97 persen, kemudian jeblok di -5,32 persen di kuartal II-2020, berkurang menjadi -3,49 persen di kuartal III-2020, dan di kuartal IV menjadi -2,19 persen dan kini -0,74 persen di kuartal I-2021.

Begitu juga dengan pencapaian PDB sepanjang kuartal I-2021 yang mencapai Rp3.969,1 triliun. Bila dilihat selama tiga tahun terakhir, tren pertumbuhan PDB terus menunjukkan ke arah positif. Sebagai gambaran, bila di triwulan I-2019 pernah tercatat tumbuh 5,06 persen.

Kemudian, di triwulan II-2019 (5,05 persen), triwulan III-2019 (5,01 persen), triwulan IV-2019 (4,06 persen), triwulan I-2020 (2,97 persen), triwulan II-2020 (-5,32 persen), triwulan III-2020 (-3,49 persen), triwulan IV-2020 (-2,19 persen), dan triwulan I-2021 (-0,74 persen).

Bagaimana pertumbuhan PDB bila dilihat menurut lapangan usaha secara yoy? BPS melaporkan, 64,56 persen PDB triwulan I-2021 disumbang dari sektor industri, pertanian, perdagangan, kontruksi, dan pertambangan.

Bila dilihat dari sektornya, ternyata enam sektor yang masih tumbuh positif, yakni infokom tumbuh 8,72 persen, pengadaan air (5,40 persen), jasa kesehatan (3,64 persen), pertanian (2,95 persen), pengadaan listrik dan gas (1,68 persen), dan real estate (0,94 persen).

Dari gambaran di atas, BPS menyoroti fenomena sektor pertanian yang kembali menunjukkan kinerja yang menjanjikan di tengah tekanan pandemi Covid-19.

Benar, sektor pertanian pada triwulan I-2021 kembali mengalami pertumbuhan ekonomi positif, yakni sebesar 2,95 persen. Capaian ini menurut Kecuk Suhariyanto sangat menggembirakan.

Pasalnya 30 persen dari tenaga kerja indonesia bekerja di sektor tersebut. Menurutnya, selama pandemi Covid-19 di 2020, sektor pertanian merupakan satu di antara tujuh sektor yang terus tumbuh positif. Bahkan pertumbuhan itu hampir terjadi pada semua subsektor.  “Subsektor tanaman pangan pada triwulan ke-1 tumbuh 10,32 persen, dua digit,” katanya.

Selanjutnya Suharyanto mengatakan, faktor cuaca dan pergeseran musim panen raya padi menjadi faktor yang menyebabkan pertumbuhan tersebut. “Puncak panen raya terjadi April, pada tahun ini bergeser ke Maret hingga masuk ke pada triwulan 1. Jadi pertumbuhan produksi padi pada waktu ini memang sangat menggembirakan,” ujarnya.

Bukan hanya subsektor tanaman pangan, hortikultura juga tumbuh 3,02 persen. Hal ini juga didukung karena faktor cuaca yang lebih kondusif dibandingkan tahun lalu, sehingga mendorong peningkatan produksi buah dan sayur. Lebih lanjut, Suhariyanto menjelaskan bahwa pada subsektor peternakan, tingginya permintaan domestik terutama untuk produksi ayam dan telur serta adanya optimalisasi produksi juga menyebabkan peternakan tumbuh 2,48 persen.

Sementara itu, subsektor perkebunan tumbuh 2,17 persen. Pertumbuhan pada subsektor itu, menurut Suhariyanto, ditopang adanya program Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN-KSB) dan peningkatan harga sawit.

Dari gambaran di atas, pemerintah masih harus kerja keras agar tren pemulihan itu tetap terjaga menuju pertumbuhan ekonomi yang positif. Kasus yang terjadi di India juga harus menjadi pelajaran berharga bangsa ini agar kewaspadaan dan langkah antisipatif harus tetap terjaga.

Selain itu, pelaksanaan program PEN terus diperkuat dan semakin terarah sehingga harapan dunia usaha segera bangkit tentu menjadi harapan bersama. Dengan demikian penciptaan lapangan kerja pun semakin terbuka luas.

Penulis: Firman Hidranto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari

Recent Posts

Atlet Sepak Takraw UNG, Sukses Raih Emas di Asean University Games 2024

PROSESNEWS.ID – Jelki Ladada, atlet sepak takraw dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG), berhasil mengukir prestasi…

9 jam ago

Sidak HP ASN Pemkab Gorontalo untuk Antisipasi Aktivitas Judol dan Pinjol

PROSESNEWS.ID - Pemerintah Kabupaten Gorontalo, melalui Asisten Administrasi Umum, Haris Tome yang didampingi oleh Kepala…

14 jam ago

Hendra Prioritaskan Penataan Pemerintah dan Kemasyarakatan Jika Terpilih Bupati

PROSESNEWS.ID — Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Gorontalo, Hendra Hemeto, menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan…

1 hari ago

Masyarakat Pulubala Antusias Menyambut Serah Terima Sumur Bor

PROSESNEWS.ID - Masyarakat Desa Pongongaila, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, sangat antusias menyambut serah terima sumur…

1 hari ago

Tahun Baru Islam, Nelson Harap Jamaah Haji Ambil Peran dalam Sosial Kemasyarakatan

PROSESNEWS.ID - Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengungkapkan, tahun baru Islam menjadi spirit baru dalam meningkatkan…

2 hari ago

Mahasiswa UNG, Silvana Lamanda Raih Emas di Asean University Games 2024

PROSESNEWS.ID – Mahasiswi Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo, Silvana…

3 hari ago