PROSESNEWS.ID – Fadli Poli resmi dilantik sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Gorontalo, periode 2023-2027. Setelah menggantikan Haris Zakaria. Selasa (24/1/2023) yang berlangsung di Rektorat Lantai IV Universitas Negeri Gorontalo.
Ketua PWI Pusat Atal S Depari menjelaskan, kepengurusan baru ini harus mampu mengikuti perkembangan zaman. Apalagi, di era moderen ini banyak jurnalis warga, yang lebih aktif dibandingkan dengan jurnalis yang bekerja di media masa.
Namun kata Atal, pembeda untuk Jurnalis media, memiliki kode etik jurnalistik dan pedoman penulisan di masing-masing media.
“Saya kira memang pekerjaan kita ini lebih banyak resikonya, apalagi menyangkut kode etik dan kompetensi jurnalistik, ini yang yang harus kita perhatikan bersama,”harapnya.
Sebagai organisasi kewartawanan, PWI sebenarnya punya sejarah panjang. Bahkan, sebelum Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, sudah ada wadah jurnalistik untuk para wartawan pribumi pada masa kolonial Hindia Belanda, dan itulah embrio dari PWI yang masih eksis hingga saat ini.
Di era gempuran berbagai pemberitaan yang berseliweran di media sosial, PWI hadir sebagai organisasi yang bertugas agar terwujudnya kemerdekaan Pers Nasional yang profesional, bermartabat, dan beradab.
Terpenuhinya hak publik memperoleh informasi yang tepat, akurat, dan benar. Serta terwujudnya tugas pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan publik.
“Dengan berbagai berita Hoaks yang bertebaran, kami juga mengingatkan ke teman-teman Wartawan di Gorontalo agar beritanya tidak menghujat, mencaci, dan lain sebagainya. Karena semakin kesini.
Konferprov dihadiri seluruh wartawan yang tergabung PWI Provinsi Gorontalo. Ketua PWI Pusat, Atal S. Depari berharap agar kepemimpinan Ferdi mampu menjaga citra profesi Kewartawanan di Provinsi Gorontalo.
Reporter : Sandri Mooduto