Ekonomi

Gigit Jari, Pengusaha Kue Kering di Gorontalo Akibat Corona

ilustrasi

PROSESNEWS.ID – Kue kering atau kue lebaran merupakan salah satu hal yang sangat penting di hari raya Idul Fitri. Budaya silaturahmi di hari kemenangan umat Islam tersebut serasa tidak lengkap jika tak ada sajian kue kering di rumah.

Tak sedikit para pembuat kue kering kini mengeluh, termasuk di Gorontalo. Pasalnya hingga saat ini kue yang mereka produksi sepi pembeli akibat pandemi Covid-19.

Padalah Ramadan tahun lalu mereka kebajiran orderan, bahkan sebagian pembeli ditolak pesanannya karena tak cukup tenaga dan waktu. Kali ini mereka hanya bisa gigit jari sembari menunggu pembeli datang.

“Biasanya pertengahan ramadan sudah banyak yang datang membeli, namun kali ini sangat sepi,” ungkap Roswati, Sabtu (16/5/2020).

Bukan hanya pembuat kue yang mengeluh, sejumlah pedagang kue kering di pasar sentral Kota Gorontalo pun hanya bisa elus dada. Mereka mengaku kue kering yang mereka jual kini jarang untuk dilirik.

“Biasanya mendekati idul fitri, setiap harinya kami bisa menjual lima sampai sepuluh toples perhari, namun saat ini jual satu toples perhari sudah syukur,” kata Rafli Adam, salah seorang pedagang kue kering di pasar sentral Kota Gorontalo.

Selama 15 tahun terakhir ia menjual kue kering, baru kali ia merasakan sepi pemebeli seperti tahun ini. Ia menyebut penyebabnya adalah karena lebaran tahun ini bisa dipastikan bahwa tak ada ajang silaturahmi antara keluarga, sahabat maupun tetangga.

“biasanya menjelang hari raya pendapatan saya mulai dari Rp2 hingga 5 juta. Tetapi dengan kondisi sekarang saya tidak yakin,” ujar Rafli menerangkan.

Ramadan tahun lalu, Rafli bahkan berani membayar tunai setiap toples kue kering yang dititip kepada dirinya karena sudah pasti kue tersebut akan laku terjual. “Alhamdulilah mereka juga bisa memahami kondisi,” lanjutnya.

Rafli pun berharap semoga pandemi Covid-19 ini tidak berkepanjangan. Agar usaha mereka bisa kembali normal dan bisa kembali meraup keuntungan.

“Kami sangat rugi, kalau begini terus kami bisa bangkrut, karena pulan puasa ini sebenarnya adalah panen kami. namun sayang semua karena Corona,” tandasnya.

Recent Posts

Target Partisipasi Pemilih 100%, KPU Boalemo Sosialisasi Pilkada di Desa Terpencil

PROSESNEWS.ID - Menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024,…

17 jam ago

Satu Puskesmas Satu Dokter, Masyarakat Telaga Sambut Bahagia Program Hendra-Wasito

PROSESNEWS.ID - Kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati Hendra Hemeto dan Warsito Sumawiyino (Dewa)…

19 jam ago

Rakor KPU Pohuwato Bahas Kampanye Paslon

PROSESNEWS.ID - Pada Rabu (16/10/2024) malam, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pohuwato mengadakan rapat koordinasi…

20 jam ago

RAMAH Berkomitmen Ciptakan 1.000 Pengusaha Baru di Kota Gorontalo

PROSESNEWS.ID - Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Gorontalo nomor urut 2, Mohamad Ramli Anwar…

22 jam ago

Ibu-ibu Tenggela Suarakan Bantuan Sembako dan UMKM

PROSESNEWS.ID - Ibu-ibu di Desa Tenggela, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, menunjukkan kekompakan dalam mendukung pasangan…

1 hari ago

Al Habib Jindan Hadiri UNG Bersholawat, Ribuan Jamaah Penuhi Halaman Rektorat

PROSESNEWS.ID - Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali menggelar acara UNG Bersholawat, di mana ribuan jemaah…

1 hari ago