
PROSESNEWS.ID – Provinsi Gorontalo di bawah kepemimpinan Gubernur Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie mencatat kinerja ekonomi positif pada Triwulan III tahun 2025.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilansir dari GoodStats, pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Gorontalo tercatat sebesar 5,49 persen.
Capaian tersebut menempatkan Provinsi Gorontalo di peringkat ketujuh dalam daftar sepuluh provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi secara nasional.
Dalam daftar itu, Maluku Utara menempati posisi puncak dengan pertumbuhan mencapai 39,1 persen, disusul Sulawesi Tengah sebesar 7,79 persen, dan Kepulauan Riau sebesar 7,48 persen.
Adapun Bali (5,88 persen), Sulawesi Barat (5,83 persen), dan Sulawesi Tenggara (5,65 persen) berada di atas Gorontalo. Sementara setelah Gorontalo, terdapat Daerah Istimewa Yogyakarta (5,4 persen), Sulawesi Utara (5,39 persen), dan Jawa Tengah (5,3 persen) yang melengkapi posisi sepuluh besar.
Pertumbuhan ekonomi Gorontalo ini sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan nasional yang berada pada angka 5,04 persen.
Kondisi tersebut sejalan dengan visi dan misi Gubernur Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah di tengah dinamika ekonomi nasional.
Kontribusi sektor pertanian, perikanan, perdagangan, serta bertahannya aktivitas usaha mikro menjadi faktor utama yang menopang laju ekonomi Gorontalo.
Selain itu, peningkatan investasi daerah dan pembangunan infrastruktur turut memperkuat kepercayaan pelaku usaha terhadap prospek ekonomi daerah.
Pertumbuhan positif ini juga memperkuat tren penguatan pusat ekonomi di kawasan timur Indonesia, yang terlihat dari dominasi provinsi-provinsi di Pulau Sulawesi dalam daftar sepuluh besar pertumbuhan ekonomi tertinggi nasional.













