Pemprov Gorontalo

Gubernur Terima SK Hutan Sosial dan TORA dari Presiden Jokowi

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (tengah) berfoto bersama undangan dan peserta penyerahan surat keputusan (SK) Hutan Sosial , SK Hutan Adat, dan SK Tanah objek Reforma Agraria (TORA) oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (7/1/2021). (foto : Salman)

PROSESNEWS.ID – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengikuti secara virtual penyerahan surat keputusan (SK) Hutan Sosial , SK Hutan Adat, dan SK Tanah objek Reforma Agraria (TORA) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di seluruh Tanah Air pada Kamis (7/1/2021), di Istana Negara.

Jokowi menyerahkan 2.929 SK perhutanan sosial seluas 3.442.000 hektare yang menyasar sekitar 651.000 kartu keluarga (KK).

Selain itu, diserahkan pula 35 SK hutan adat seluas 37.500 hektare dan 58 SK Pemanfaatan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) seluas 72,000 hektare di 17 provinsi.

Untuk Provinsi Gorontalo sendiri, SK perhutanan sosial yang diserahkan sebanyak 125 SK dengan luas 18.299,01 hektare yang menyasar 9.863 KK.

Untuk SK TORA Provinsi Gorontalo, diserahkan pada 2.177 orang dengan luas 1.841,77 hektare.

“Saya kalau ke daerah itu sengketa, ke daerah lagi, konflik lahan. (Penyerahan SK) ini menjadi salah satu jawaban atas sengketa agraria yang ada, baik antar masyarakat dengan perusahaan, atau masyarakat dengan pemerintah,” kata Jokowi.

Presiden mengatakan sejak 5 tahun terakhir, pemerintah telah menyoroti soal redistribusi aset karena sangat berkaitan dengan kemiskinan dan ketimpangan ekonomi.

Dalam acara tersebut, Presiden menekankan kepada seluruh penerima agar betul-betul memanfaatkan lahan supaya digunakan untuk kegiatan usaha yang produktif dan ramah lingkungan tanpa mengganggu fungsi ekosistem hutan.

“Jangan sampai sudah dapat SK ini kemudian dipindahtangankan ke orang lain. Hati-hati, saya ikuti, meskipun saya di Jakarta, saya bisa mengikuti ini,” tegas Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar melaporkan bahwa terdapat sejumlah pencadangan fresh land dari hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK) atau merupakan alokasi untuk redistribusi tanah di seluruh provinsi.

Tanah ini selanjutnya oleh pemerintah dan pemda akan disiapkan program pembangunan dengan dominan program redistribusi tanah dan penciptaan lapangan kerja seperti food estate, kawasan ekonomi, infrastruktur, prasarana ekonomi dan sosial masyarakat lainnya.

Sampai dengan akhir Desember 2020, pemberian akses kelola kawasan hutan sosial mencapai 4,42 juta hektare untuk 895.800 KK.

Sementara hutan adat telah ditetapkan sebanyak 75 SK bagi 75 kelompok masyarakat hukum adat dengan 39.370 KK seluas 56.900 hektare yang tersebar di 15 provinsi.

Selain Gubernur Gorontalo, turut hadir dalam kegiatan virtual tersebut Wakil Gubernur Gorontalo H.Idris Rahim, Sekdaprov Gorontalo Darda Daraba, Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin, dan OPD terkait.(ads)

Recent Posts

Target Partisipasi Pemilih 100%, KPU Boalemo Sosialisasi Pilkada di Desa Terpencil

PROSESNEWS.ID - Menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024,…

19 jam ago

Satu Puskesmas Satu Dokter, Masyarakat Telaga Sambut Bahagia Program Hendra-Wasito

PROSESNEWS.ID - Kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati Hendra Hemeto dan Warsito Sumawiyino (Dewa)…

22 jam ago

Rakor KPU Pohuwato Bahas Kampanye Paslon

PROSESNEWS.ID - Pada Rabu (16/10/2024) malam, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pohuwato mengadakan rapat koordinasi…

22 jam ago

RAMAH Berkomitmen Ciptakan 1.000 Pengusaha Baru di Kota Gorontalo

PROSESNEWS.ID - Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Gorontalo nomor urut 2, Mohamad Ramli Anwar…

1 hari ago

Ibu-ibu Tenggela Suarakan Bantuan Sembako dan UMKM

PROSESNEWS.ID - Ibu-ibu di Desa Tenggela, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, menunjukkan kekompakan dalam mendukung pasangan…

1 hari ago

Al Habib Jindan Hadiri UNG Bersholawat, Ribuan Jamaah Penuhi Halaman Rektorat

PROSESNEWS.ID - Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali menggelar acara UNG Bersholawat, di mana ribuan jemaah…

1 hari ago