PROSESNEWS.ID – Gugurnya Seorang prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 713/Satya Tama. Membuat duka mendalam di tubuh TNI, khususnya tempat Serda Miftachur Rohmad bertugas.
Sebagai bentuk penghormatan atas gugurnya Serda Miftachur Rohmad. Personi TNI Yonif 713/Satya Tama, menggelar Doa bersama di Masjid dan Gereja.
Kepala penerangan Korem 133 Nani Wartabone menjelaskan, kami sebagai prajurit TNI, hari ini telah kehilangan salah satu prajurit terbaik. Hanya doa yang dapat kami persembahkan sebagai penghormatan terakhir atas meninggalnya Serda Miftachur Rohmad.
“Peristiwa ini menjadi luka di tubuh TNI, karena harus merelakan salah satu prajurit sejati yang gugur dalam tugas negara. Dan hanya doa yang dapat kami persembahkan sebagai penghormatan terakhir atas tugas suci Serda Miftachur Rohmad,” Kata Mayor Inf Fathan Ali.
Sementara itu, meninggalnya Anggota TNI Yonif 713/Satya Tama ini, langsung ditandai dengan pemasangan Bendera Merah Putih Setengah Tiang di halaman Batalyon Infateri 713 Satya Tama.
Sebelumnya, Dua anggota TNI bataliyon Infanteri (Yonif) 713 Satya tama Gorontalo, masing-masing Serda Miftachur Rohmad dan Prada Juwandhy Ramadhan, kena tembak oleh orang tidak dikenal saat melakukan pengamanan wilayah perbatasan Papua Nugini, Senin (30/12). Satu korban penembakan dinyatakan meninggal dunia, dan satu korban lagi terluka parah.
Peristiwa ini berawal dari kontak senjata bersama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di sekita Pos Bewan Kampung Kibai Kabupaten Kerong Provinsi Papua sekitar Pukul 10:00 Waktu Papua. (rls)