IISMA Buka Peluang Mahasiswa UNG Belajar di Luar Negeri

PROSESNEWS.ID – Alwi Arridha B. Kasim mahasiswa program studi sistem informasi Fakultas Teknik menjadi mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo, yang mendapatkan kesempatan kuliah di luar negeri melalui program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA).

Pada program yang ditawarkan Kemendiktisaintek tersebut, Alwi memilih untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman dengan mengikuti Pendidikan selama satu semester di National Taiwan University. Selama mengikuti Pendidikan di Taiwan, Alwi mengaku banyak memperoleh pengetahuan baru yang berdampak pada peningkatan kemampuan akademiknya.

Peningkatan pemahaman akademik yang diperoleh melalui pendalaman kelas pemrograman komputer dengan mempelajari visualisasi data dengan Python, selain itu juga melalui kelas menjelajahi Taiwan dengan belajar konservasi alam dan perubahan lingkungan.

“Dengan belajar di luar negeri juga meningkatkan kemampuan bahasa asing, berkat komunikasi yang intensif di kelas dan debat. Saya juga mulai belajar bahasa Mandarin dari dasar sebagai Bahasa negara Taiwan,” ujar Alwi.

Kesempatan kuliah di luar negeri kata Alwi membuka wawasannya serta pembelajaran ilmu pengetahuan khususnya bidang informatika. Terlebih lagi dalam perkuliahan menerapkan metode pembelajaran inovatif antara lain melalui diskusi lintas budaya di kelas kompetensi global sebagai metode pembelajaran unik.

Wakil rektor bidang perencanaan, kerja sama dan sistem informasi Dr. Harto Malik, M.Hum., menuturkan keikutsertaan dalam program IISMA, merupakan kesempatan berharga yang harus dimanfaatkan oleh mahasiswa UNG dalam mengembangkan pengetahuan serta memperluas hubungan.

Harto berharap pengalaman yang diperoleh mahasiswa UNG selama di Taiwan, dapat diimplementasikan Ketika kembali ke UNG sekaligus memotivasi mahasiswa lainnya untuk terlibat dalam program ini.

“Pengalaman proses akademik yang diperoleh selama di Taiwan bisa menjadi bahan masukan proses belajar mengajar di UNG, dan bisa menjadi bahan masukan untuk perubahan kurikulum di jurusan dan prodi,” pungkas Harto.