PROSESNEWS.ID – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Gorontalo Utara (Gorut), Faizal Piu, berikan penjelasan singkat soal anggaran penelitian pihaknya yang menghabiskan anggaran ratusan juta rupiah.
“Awalnya itu kami memang sudah komitmen dengan OPD terkait dengan si peneliti. Di mana, kajian-kajian yang mereka laksanakan, bisa digunakan dalam program kegiatan di OPD,”ujarnya, Selasa, (27/07/2021).
Tujuan dari penelitian sendiri, mengarah ke OPD terkait dalam hal program kegiatannya, serta apa yang dihasilkan maka itu juga yang kemudian akan menjadi dasar dan acuan program oleh OPD terkait.
Adapun penganggarannya kata Faizal, disesuaikan dengan standar biaya umum. Sehingga, besaran jumlah yang mencapai angka ratusan juta itu, merupakan usulan dari pada pihak ke tiga atau dari pihak-pihak peneliti, baru kemudian pihak Bappeda menyesuaikan dengan jumlah anggaran yang ada.
“Memang untuk tahun ini sedikit sekali dibandingkan tahun-tahun kemarin, bahkan untuk tahun ini, kita bakal tekan dana setiap penelitian itu harus di bawah dari seratus juta. Dan kalau kita mengacu kepada peneliti di tahun-tahun kemarin, itu dananya cukup besar yang di mana mecapai seratus lima puluh sampai dua ratus juta rupiah,”ungkapanya
Lanjut Faizal mengatakan, tapi untuk tahun ini dan tahun-tahun ke depan, pihaknya mulai menekan dana dari penelitian, supaya dana yang akan dilakukan untuk penelitian tidak akan sia-sia.
Adapun kendala yang dihadapi pihak peneliti sendiri, lanjut Faizal, adalah waktu. Di mana, peneliti pihak ketiga ini terkendala pada waktu yang tersedia.
“Sekarang kan pandemi Covid-19 masih terus melanda. Sehingga waktu mereka untuk meneliti itu sering kali terhambat dengan adanya peraturan. Seperti, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),”jelas Kepala Bappeda Gorut.
Reporter : Agil Mamu