
Oleh : Fence Abas
(Hormat Kami : Warga Zona Merah)
SAAT ini kita sedang menjalankan ibadah puasa ramadhan, meskipun ramadhan kali ini, jauh dari yang kita bayangkan. Tak ada Buka puasa bersama, sholat magrib berjamaah dan tarwih berjamaah.
Bahkan, beberapa kejadian lucu yang sering kita jumpai setiap kali sholat berjamaah di Mejsid, seperti melihat orang yang kehilangan sandal dan ada yang lupa tata cara ambil air wudhu.
Tapi semua itu membuat indahnya ramadhan, yang setiap tahun kita tunggu. Bulan Ramadhan, sebagai tempat untuk memohon ampun, atas semua dosa kita atau tempat berbagi rezeki. Ada hal lucu dimina tempat pengakuan kita sebagai hamba. ( karena sering kita lupa).
Ramadhan tahun ini , memang unik dan banyak cerita yang akan dikenang. Dari sholat berjamaah di mesjid, dengan posisi pintu terkunci yang dipenuhi jamaah dalam mesjid.
Ada juga jamaah tarwih yang tiba-tiba lari karena mendengar bunyi sirene mobil Polisi. Karena memang Pemerintah sudah menghimbau untuk belum sholat di Mesjid dan disarankan sholat di rumah saja.
Sebab itu, merupakan cara pencegahan penyebaran Virus Covid 19. Banyak Imam dadakan karena istri, mertua, atau anak ingin sholat tarwih di rumah. Namun, posisi Imam belum siap, karena selama ini di manjakan dengan sholat di mesjid.
Sungguh indah Ibadah Ramadhan tahun ini….
Semua keindahan ini , patut kita syukuri namun apakah kita sadar kindahan ini akan hancur lebur, saat mulai pembagian Bantuan langsung Tunai ( BLT ).
Sudah ada yang bersuara lantang dari Kepala Daerah sampai ketua RT. Kenapa mereka teriak ? karena sistem pembagian serta tata cara penentuan penerima masih agak kabur.
Kami berharap keindahan Ramadhan tahun ini, jangan terusik dengan BLT. Kami berharap semua pihak dapat menahan diri serta lebih bijaksana.
Tinggalkan kepentingan pribadi kelompok, karena pasti akan ada Raja-raja kecil di kelurahan atau desa. Karena merasa paling tahu, paling paham semua kondisi masyarakatnnya. Semoga bukan jadi segala tahu atau eksterm jadi Orang pintar (Dukun ).
Pak Gubernur, Pak Walikota, Pak Bupati
Kami padamu, bagilah Program BLT ini dengan arief tanpa berpikir didepan mata ada perhelatan pilkada , atau ini waktunya buat pencitraan. Bagilah BLT sesuai yang berhak pada masa pendemi ini.
Ingatlah syair Abu Nawas !!
“Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahim. Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar. Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan. Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya. Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu. Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni. Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau? “
Jangan Karena Amanah padamu hari ini kemudian, bertambah dosa kita semua. Semoga allah SWT memberikan kita petunjuknya Aamiin YRA. (*)














