
PROSESNEWS.ID – Menjawab aspirasi masyarakat yang meminta agar sosialisasi Empat Pilar MPR RI dilakukan hingga ke tingkat desa, Anggota MPR RI sekaligus Anggota DPD RI Dapil Gorontalo, Jasin U. Dilo, memulai rangkaian kegiatan dari Desa Ambara, Kecamatan Dungaliyo, pada Kamis (11/12/2025).
Sosialisasi yang diikuti sekitar 150 warga tersebut berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Kehadiran langsung H. Jasin di desa itu menjadi perhatian masyarakat, mengingat sebelumnya mereka menyampaikan harapan agar kegiatan MPR lebih banyak menyentuh wilayah pedesaan yang selama ini jarang tersentuh.
“Kita mulai dari desa, karena suara masyarakat meminta agar sosialisasi ini tidak berhenti di kota. Empat Pilar adalah milik semua, dan harus dirasakan manfaatnya sampai tingkat paling bawah,” ujar Jasin dalam sambutannya.
Masyarakat Sambut Baik: ‘Akhirnya Kegiatan MPR Hadir di Desa’
Kegiatan diawali dengan pemaparan mengenai makna Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Jasin menegaskan bahwa desa merupakan ruang hidup nilai-nilai kebangsaan yang paling murni, terutama karena budaya gotong royong dan kekeluargaan yang masih sangat kuat.
Warga pun menyambut kehadiran Jasin secara positif. Sejumlah peserta menyampaikan bahwa mereka merasa dihargai karena untuk pertama kalinya sosialisasi MPR dilaksanakan langsung di desa mereka, bukan hanya di pusat kabupaten.
Dialog Interaktif: Warga Sampaikan Isu Terkini hingga Tantangan Generasi Muda
Sesi tanya jawab menjadi bagian paling interaktif dalam kegiatan tersebut. Empat isu yang mengemuka dari warga Ambara meliputi:
- Hubungan budaya gotong royong desa dengan implementasi Pancasila.
- Kebutuhan pembinaan karakter aparat desa secara berkelanjutan.
- Pengaruh media sosial terhadap karakter generasi muda.
- Penerapan Empat Pilar untuk menjaga kerukunan di tingkat desa.
Menanggapi hal itu, Jasin menjelaskan bahwa desa adalah tempat tumbuhnya nilai-nilai kebangsaan yang paling kuat. Gotong royong, misalnya, merupakan wujud konkret sila ketiga dan kelima Pancasila yang telah hidup sejak lama.
“Desa Ambara sejatinya sudah menjadi contoh penerapan Pancasila melalui budaya gotong royong. Yang kita lakukan sekarang adalah memperkuatnya agar tidak terkikis oleh perubahan zaman,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya penguatan literasi digital agar generasi muda tidak mudah terpengaruh konten negatif di media sosial.
Empat Pilar sebagai Fondasi Kerukunan Desa
Dalam konteks toleransi dan perbedaan pendapat, Jasin mengajak warga untuk menjadikan Empat Pilar sebagai pegangan dalam memperkuat keharmonisan.
“Musyawarah adalah budaya desa. Itulah implementasi sila keempat. Dengan menjaga tradisi ini, perbedaan tidak akan menjadi perpecahan,” ungkapnya.
Dukungan Masyarakat dan Harapan Kegiatan Berlanjut
Tokoh masyarakat, aparat desa, dan pemuda Ambara menyampaikan apresiasi atas kesediaan H. Jasin memulai kegiatan dari desa mereka. Mereka berharap sosialisasi serupa dapat terus diadakan di desa-desa lain di Kabupaten Gorontalo.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama, pengisian daftar hadir, serta pembagian konsumsi dan transport peserta. Warga berharap momentum tersebut menjadi langkah berkelanjutan untuk memperkuat semangat kebangsaan dari akar rumput.












