
PROSESNEWS.ID — Pemerintah Provinsi Gorontalo memberikan klarifikasi terkait insiden dalam rapat yang sempat diberitakan sebagai pengusiran sejumlah pengurus Kwarda Pramuka. Juru Bicara Gubernur Gorontalo, David Radjak, menegaskan bahwa peristiwa tersebut bukanlah kesengajaan, melainkan akibat miskomunikasi.
David menjelaskan, rapat yang digelar di rumah jabatan gubernur sebenarnya merupakan Rapat Forkopimda yang diperluas.
Agenda utamanya adalah pemaparan kesiapan daerah untuk Perkemahan Peran Saka Tingkat Nasional 2025 di hadapan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Budi Waseso.
Karena forum tersebut bersifat resmi, pengaturan peserta menjadi tanggung jawab Pemprov untuk menjaga kelancaran jalannya rapat.
“Yang pertama, saya minta maaf kalau hal seperti ini harus ramai diberitakan. Tapi sejujurnya yang terjadi adalah miss komunikasi dan penyesuaian peserta rapat,” jelas David.
Lebih lanjut ia menambahkan, bertambahnya peserta rapat terjadi karena di internal Kwarda juga terdapat undangan tersendiri. Kondisi itu membuat protokol melakukan penyesuaian agar ruangan tetap tertib.
“Maka protokol melakukan penyesuaian. Jika peserta inti rapat, segera menyesuaikan di tempat duduk, dan yang lainnya bisa menyesuaikan agar tidak ada peserta rapat yang berdiri di ruangan. Jadi intinya disitu dan bukan tertutup atau tidak transparan,” tegasnya.
Meski sempat terjadi miskomunikasi, David memastikan persiapan menuju perkemahan nasional tetap berjalan sesuai rencana.
Ia menekankan, kunjungan Ketua Kwarnas ke Gorontalo menjadi bukti nyata bahwa persiapan terus dimatangkan. Bahkan komunikasi antara Pemprov dan Kwarda disebut terjalin baik, baik melalui rapat resmi, telepon, maupun pertemuan lainnya.
“Kedatangan Ketua Kwarnas berarti memang bukti persiapan terus dimatangkan, dan kemitraan Pemprov bersama Kwarda juga terjalin baik. Pak Gubernur Gusnar dan Pak Bupati Sofyan selaku Ketua Kwarda juga terus berkomunikasi secara berkala,” pungkasnya.
Dengan klarifikasi ini, Pemprov Gorontalo berharap isu terkait rapat tersebut tidak lagi menimbulkan kesalahpahaman, dan semua pihak dapat bersinergi menyukseskan perkemahan Pramuka tingkat nasional tahun 2025.














