PROSESNEWS.ID – Di Indonesia, lato-lato menjadi permainan yang tengah viral di masyarakat. Mainan tersebut, sangat digandrungi berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Lato-lato awalnya berasal dari Amerika Serikat, dengan sebutan clackers dan sering diistilahkan sebagai benda yang sama, yakni bola yang dihubungkan dengan dua utas tali. Lato-lato dibentuk dari dua bola polimer padat, berdiameter sekitar 2 inci.
Ketika dimainkan, kedua bola yang menggantung itu jika saling berbenturan, makan akan menimbulkan bunyi yang khas seperti klak-klak atau tok-tok. Bunyi itulah yang kemudian mendasari penamaan mainan tersebut.
Setiap daerah, pastinya memiliki perbedaan atas nama permainan ini. Seperti, di Makassar diberi nama Katto-Katto, beberapa daerah di pulau Jawa menyebutnya tek-tek, dan daerah lain seperti Sulawesi Tengah nok-nok.
Ketua Bidang Pembinaan Kader (BPK), Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Gorontalo, Rifaldi Halang menilai, lato-lato selain menjadi hiburan anak-anak, mainan itu juga memiliki sisi positif.
Menurutnya, sisi positif mainan lato-lato adalah dapat mengalihkan anak-anak dari kecanduan gadget (handphone). Pasalnya, di era 4.0 ini perkembangan teknologi semakin canggih, semua bisa diakses dan mudah.
“Permainan ini bisa mengontrol anak bermain gadget, apalagi sekarang sedang tren permainan mobile legends, free fire, yang akan membuat para generasi berada didepan layar Handphone,” ungkap Rifal.
“Keseringan main gadget, pasti akan memberikan dampak pada kesehatan mata, dan kondisi fisik sang anak, misalnya kurang makan, kurang tidur, dan hal-hal lain,” jelasnya.
Sisi positif lainnya, kata Rifal, mainan tersebut mampu menghindari para generasi dari pergaulan bebas. Seperti, konsumsi Narkoba, Minuman Keras (Miras), balap liar, pacaran, dan hal lainnya, yang akan menyebabkan masa depan menjadi suram.
“Saat ini, masalah narkoba dan miras masih menjamur, apalagi masalah hamil diluar nikah seperti yang terjadi di Ponorogo, di mana ratusan pelajar hamil di luar nikah,” kata Rifal.
“Ada bagian menarik juga dari manfaat lato-lato terhadap anak, yakni dapat melatih fokus dan konsentrasi. Karena, ketika anak membenturkan kedua bola itu si anak harus fokus, bahkan sabar,” ujarnya.
Meskipun, diterangkan Rifal, lato-lato merupakan permainan sederhana, namun perlu juga diperhatikan kesesuaiannya dengan anak. Dengan kata lain, orang tua harus memiliki peran untuk melakukan edukasi dan mendampingi anak.
“Orang tua juga harus mengambil peran, dengan memberikan aturan kapan permainan ini bisa dimainkan, dan di mana tempat yang aman dan cocok untuk dimainkan,” terangnya.
“Bukan berarti lato-lato ini harus dimainkan setiap hari, orang tua juga memberikan pemahaman kepada anak, disamping bermain sang anak juga perlu belajar,” tutupnya.
PROSESNEWS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorontalo akan memulai pendistribusian logistik lebih awal untuk…
PROSESNEWS.ID - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Gorontalo memetakan potensi kerawanan di Tempat Pemungutan…
PROSESNEWS.ID – Hasil survei terbaru mengenai preferensi pemilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Gorontalo 2024 menunjukkan bahwa…
PROSESNEWS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pohuwato menggandeng Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk para camat…
PROSESNEWS.ID - Seleksi terbuka untuk pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo…
PROSESNEWS.ID, BOALEMO - Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Boalemo Helmi Rasid, mengaku kecewa dan merasa…