PROSESNEWS.ID — Kepala Puskesmas (Kapus) Telaga, Meliyana Panther, memberikan klarifikasi terkait dugaan kelalaian dalam pelayanan kepada masyarakat setelah seorang warga, Ismail Arif, menyampaikan kekecewaannya atas pelayanan yang dianggap tidak etis.
Ismail Arif mengungkapkan kekecewaannya melalui akun Facebook terkait penolakan yang dialaminya saat hendak melakukan persalinan untuk isterinya di Puskesmas Telaga.
Arif juga membeberkan, setelah tiga hari persalinan, dirinya kembali ke puskesmas karena isterinya mengalami sesak nafas, namun tidak mendapati perawat di Puskesmas pada waktu yang kritis hingga akhirnya istri Arif meninggal dunia.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Telaga, Meliyana Panther, menyampaikan klarifikasinya dengan mengatakan tidak ada penolakan kepada pasien yang hendak bersalin di Puskesmas.
Meliyana menjelaskan, pihak Puskesmas menyarankan untuk bersalin di Rumah Sakit Dunda karena kondisi persalinan yang tidak normal.
“Pihak yang bersangkutan juga sudah menyetujui dan sudah menandatangani persetujuan untuk bersalin di RS Dunda,” jelas Meliyana.
Terkait keluhan Ismail Arif atas pelayanan setelah persalinan, Meliyana menjelaskan pada saat itu hanya ada dua petugas di Puskesmas, seorang bidan dan seorang perawat, yang sedang berada di ruangan belakang. Panther menambahkan, ketidakjelasan terjadi karena lokasi Puskesmas yang memanjang dan melebar, dan petugas sedang sibuk dengan tugas masing-masing.
Atas peristiwa ini, Meliyana menegaskan bahwa pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin dan meminta maaf atas insiden tersebut, yang dianggap sebagai situasi di luar kendali mereka.
Reporter: Pian N Peda