PROSESNEWS.ID – Pj Wali Kota Gorontalo, Ismail Madjid secara resmi membuka workshop tematik Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Ballroom Yulia Hotel, Selasa (11/6/24) kemarin. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional Kota Gorontalo ini membahas implementasi aspek hukum dalam mewujudkan kota yang tanggap terhadap ancaman narkoba.
Dalam kesempatan tersebut, Ismail Madjid menyampaikan, P4GN akan menjadi program yang efektif dan terarah jika perencanaan, implementasi, dan evaluasi dilaksanakan dengan kerja sama semua pemangku kepentingan.
“Untuk mencapai kota yang tanggap terhadap ancaman narkoba, dibutuhkan sejumlah kebijakan berkaitan dengan kerja sama lintas bidang dan lembaga dengan menerbitkan SOP pelaksanaan program P4GN di kota/kabupaten,” ujarnya.
Menurut Ismail, untuk mencapai kota yang tanggap terhadap ancaman narkoba, dibutuhkan kebijakan yang berkaitan dengan e-Government yang sinergi dengan strategi pemerintah dalam menerapkan sistem Government to Government (G2G).
“Sistem tersebut memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi daring antara lembaga pemerintahan melalui basis data yang terintegrasi,” jelasnya.
Ismail menambahkan, sistem G2G dapat membantu program P4GN dalam memperoleh data untuk mengidentifikasi masalah maupun program yang spesifik terkait bidang pencegahan, rehabilitasi, dan pemberantasan narkoba di tiap kabupaten dan kota.
Terakhir, Ismail menyampaikan amanat dari Sekjen Kemendagri yang diterimanya saat diundang, agar para pimpinan OPD tidak hanya duduk di belakang meja.
“Kita harus diminta untuk memastikan secara detail terkait narkoba tersebut. Dengan melihat secara detail, kita bisa memaksimalkan program kita,” pungkasnya.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan semua pemangku kepentingan dapat bekerja sama lebih erat dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan serta peredaran gelap narkoba di Kota Gorontalo, menuju kota yang lebih aman dan sehat.
Reporter: Dewi Agustina Musa