PROSESNEWS.ID – Alasan nyawa anaknya terancam. Orang tua salah seorang pelaku pembacokan wartawan, takut jika anaknya beberkan siapa dalang dari aksi pembacokan yang dilakukan anaknya itu.
Hal itu diungkapkan orang tua salah seorang pelaku IM (21) warga Ilomangga, Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo.
“Kemarin ada orang tua pelaku dari Tabongo datang ke rumah sakit untuk Damai. Hanya saja, keluarga blum terima. Kami mau damai, terpenting pelaku harus terbuka, siapa yang menyuruh mereka. Namun, orang tua pelaku ini takut, nyawa anaknya akan terancam, jika anaknya mengakui siapa yang menyuruhnya,” beber adik korban Jojo Rumampuk.
“Kalau anak saya mau mengaku, pasti nyawanya terancam,” ujar Jojo menirukan penyampaian orang tua pelaku.
Bahkan kata Jojo, sebelum pelaku tertangkap, Isteri korban dipertemukan salah seorang penyidik dengan sesorang yang pernah mengancam korban.
Dalam pertemuan itu, penyidik yang didampingi seseorang yang pernah mengancam korban, bertanya apakah korban tidak pernah berpapasan dengan orang di jalan, yang mengakibatkan ketersinggungan.
“Setelah pelaku tertangkap, pertanyaan penyidik itu sudah sama dengan pengakuan pelaku saat di BAP dan itu diungkapkan oleh Kapolres Gorontalo Kota, saat konferensi Pers. Kami keluarga heran, mengapa pertanyaan penyidik, sudah jadi jawaban kedua pelaku? Apakah dalam BAP, penyidik sudah mengarahkan apa saja yang akan di jawab pelaku?,” kata Jojo dengan kesal.
Ironisnya lagi kata Jojo, sesuai penyampaian penyidik, jika sesoorang yang pernah mengancam korban, yang membantu Polisi menangkap kedua pelaku. Artinya, ada hubungan antara ancaman sebelumnya, dengan aksi pembacokan kedua pelaku. Karena, mereka saling kenal.
“Jangan hanya perintah Kapolda Gorontalo, cepat mengungkap pelaku pembacokan terhadap wartawan. Sampai pihak penyidik Polres Gorontalo Kota mengabaikan pelaku pengancaman,” tegasnya.
Keluarga korban kata Jojo, sangat berharap profesionalisme penyidik dalam mengungkap kasus pembacokan ini. Dan jangan hanya, karena pelaku pengancaman memberi tau lokasi persembunyian kedua terduga tersangka, kemudian penyidik terkesan melindungi siapa dalang dari aksi pembacokan tersebut.