Pemkot Gorontalo

Kepala Bappeda Kota Gorontalo Paparkan Tantangan dan Kebijakan Perubahan Iklim dalam Ajang CRIC di Bali

PROSESNEWS.ID – Sebagai Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Climate Resilient and Inclusive Cities (CRIC), Kepala Bappeda Kota Gorontalo, Meidy N. Silangen, menjadi pembicara dalam ajang CRIC Thematic Panel of Experts yang berlangsung selama tiga hari sejak Selasa (29/10/2024) di Courtyard Bali Nusa Dua Resort, Bali.

Meidy menjelaskan banyak hal yang dipaparkannya dalam forum tersebut, mulai dari perkembangan Kota Gorontalo, gambaran umum kota, hingga isu-isu strategis. Selain itu, ia juga membahas kebijakan mengenai pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, sanitasi, serta kajian adaptasi iklim di Kota Gorontalo, sebagai upaya memenuhi harapan besar masyarakat.

“Dalam isu strategis khususnya penanganan sampah, kami memaparkan tentang bagaimana sistem pengelolaan sampah yang terbatas. Kemudian minimnya infrastruktur daur ulang dan pengelolaan sampah, kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemilahan sampah, serta keterbatasan program pengelolaan sampah berbasis komunitas,” ujarnya saat dihubungi melalui selular.

Lebih lanjut, Meidy juga membahas isu air bersih dengan memaparkan tiga poin penting, yaitu terkait sedimentasi dan degradasi daerah aliran sungai (DAS), peningkatan permintaan air bersih akibat pertumbuhan penduduk, serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan air.

“Untuk sedimentasi dan degradasi DAS, sedimentasi DAS Limboto mengurangi kapasitas aliran air bersih ke wilayah kota. Erosi yang terjadi di hulu juga meningkatkan sedimentasi di sungai, yang berdampak pada ketersediaan air bersih di kota,” jelasnya.

“Danau Limboto yang terancam mengalami penyusutan juga menambah tantangan ketersediaan air bersih, karena merupakan sumber air penting bagi daerah ini,” tambah Meidy.

Sementara terkait peningkatan permintaan air bersih, Meidy menjelaskan hal ini diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk yang pesat, yang disertai dengan sistem penyediaan air yang tidak selalu mampu mengimbangi peningkatan permintaan. Akibatnya, banyak wilayah mengalami kekurangan air bersih, terutama pada musim kemarau.

“Kalau tentang kurangnya kesadaran dalam penggunaan air, selain permasalahan pada sisi penyediaan, kesadaran masyarakat dalam menggunakan air bersih secara bijak masih perlu ditingkatkan. Penggunaan air yang boros di beberapa sektor dan masyarakat, ditambah dengan kurangnya pengetahuan tentang perlindungan sumber air, memperburuk masalah ketersediaan air di kota,” terangnya.

Recent Posts

Antisipasi Kerawanan Pemungutan Suara, Bawaslu Kota Gorontalo Petakan 18 Indikator TPS Rawan

PROSESNEWS.ID - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Gorontalo memetakan potensi kerawanan di Tempat Pemungutan…

5 jam ago

Paslon Gusnar – Idah Mendominasi Semua Segmen Pemilih di Gorontalo

PROSESNEWS.ID – Hasil survei terbaru mengenai preferensi pemilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Gorontalo 2024 menunjukkan bahwa…

5 jam ago

KPU Pohuwato Libatkan ASN dan Guru Sosialisasikan Partisipasi Pemilu 2024

PROSESNEWS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pohuwato menggandeng Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk para camat…

6 jam ago

Belum Ada Pendaftar dalam Seleksi Jabatan Sekda Kabupaten Gorontalo

PROSESNEWS.ID - Seleksi terbuka untuk pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo…

6 jam ago

Helmi Rasid Sebut Sekda Boalemo sebagai Pembohong Soal Perbup Kewenangan Desa

PROSESNEWS.ID, BOALEMO - Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Boalemo Helmi Rasid, mengaku kecewa dan merasa…

9 jam ago

Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Disambut Positif Pemkot Gorontalo

PROSESNEWS.ID - Polresta Gorontalo Kota meluncurkan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Nasional Polri, Rabu (20/11/2024). Program…

10 jam ago