PROSESNEWS.ID – Danau Limboto sejak dulu telah menjadi ikon Provinsi Gorontalo. Danau yang dulu memiliki kedalaman lebih dari 30 meter ini menampung air dari 5 sungai besar dan 23 anak sungai kecil di penjuru provinsi yang dijuluki Kota Serambi Madinah ini.
Namun perlahan Danau Limboto mendangkal dan menyempit. Penyebabnya, sedimentasi yang mengakibatkan berkurangnya kedalaman cekungan dan luas genangan air di danau tersebut.
Dulunya, Danau Limboto merupakan laguna yang berlimpah ruah hasil buminya. Warga sekitar yang tinggal disana tidak pernah risau kekurangan bahan makanan.
Kini, volume air di Danau Limboto berkurang secara drastis. Di sekitar Danau Limboto bahkan telah tumbuh semak belukar yang nyaris setinggi orang dewasa.
Nelayan yang biasanya memancing menggunakan perahu kini harus memarkir perahu mereka. Nelayan-nelayan itu terpaksa harus berjalan kaki menyusuri semak belukar agar bisa mendapatkan spot untuk memancing.
“Kami terpaksa memancing ikan ditengah dangkalnya danau yang kini ditumbuhi belukar. Sebab perahu kami sudah tidak bisa digunakan, kalaupun digunakan itu pasti akan kandas ditengah rimbunan belukar,” tutur Ais Pakaya, salah seorang nelayan saat hendak pergi memancing, Selasa 18 Februari 2020 lalu.
Nelayan lainnya, Ridwan Abdullah, menyebutkan bahwa Danau Limboto tak lagi sama dengan danau yang dahulu yang pernah ia rasakan. Dahulu kala, tangkapan ikan di danau tersebut berlimpah, kini hanya cukup untuk makan sehari saja.
“Dulu pendapatan banyak sekali bahkan kami bisa jual lagi. Namun sekarang untuk cari makanan sehari-hari saja sangat susah,” ungkapnya.
Warga yang menggantungkan hidupnya sebagai nelayan di Danau Limboto kini tak tau lagi harus berbuat apa. Mereka hanya bisa menggantungkan harap agar pemerintah segera memberikan solusi untuk membuat Danau Limboto kembali seperti sedia kala.
“Kami tidak tau harus berbuat apa, sementara sebagian dari kami itu masih menyekolahkan anak. Saya berharap kepada pemerintah untuk memperharikan hal ini, karena danau ini merupakan tempat mata pencaharian satu-satunya yang kami lakoni selama ini,” Ridwan memungkasi.
Seperti yang dilansir Liputan6.com berdasarkan data dari Bappeda Provinsi Gorontalo, pada tahun 1932, kedalaman Danau Limboto mencapai 30 meter dengan luas 8.000 hektar. Lalu pada 1970 kedalamannya berkurang drastis menjadi 15 meter dengan luas 4.500 hektare. Pada tahun 2018 kedalaman Danau Limboto diperkirakan rata-rata hanya 2,5 meter dengan luas 2.537 hektare.
Berdasarkan data tersebut, dalam kurun waktu 50 tahun, luas Danau Limboto berkurang seluas 4.304 hektar atau 62,60 persen. hal itulah yang kemudian mendasari prediksi Danau Limboto akan berubah menjadi daratan pada 2025.(ndy)