Nasional

Komunitas Kopi-Butur Dukung Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Untuk Oputa Yi Koo

PROSESNEWS.ID – Ketua Kopi-Butur, Nurlin bersama dewan Pendirinya, Rizkia Milida menghadiri kegiatan seminar nasional di Auditorium Mokodompit Universitas Halu Oleo 22 Juli 2019.

Seminar yang dihadiri langsung pembicara Nasional seperti, Prof. Dr. Jimly Asshidiqie dan Prof. Dr. Susanto Zuhdi. Selain itu, pembicara dalam seminar ini adalah Gubernur Sultra H. Ali Mazi, SH, Wali Kota Baubau, Dr. A.S Tamrin, MH, dan Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun F.

Di sela-sela seminar itu, Kopi-Butur menyerahkan surat dukungan kepada Dr. Tastifin Tahara yang merupakan Ketua Tim pengusulan Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi (Oputa Yi Koo) atau La Ngkarambau menjadi pahlawan Nasional. Hal ini merupakan bentuk dukungan konkrit Kopi-Butur. Atas upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam mengusulkan Pahlawan Nasional dari Tanah Buton itu.

“Penyerahan surat dukungan ini merupakan bentuk dukungan konkrit Kopi-Butur terhadap pengusulan Oputa Yi Koo sebagai Pahlawan Nasional yang saat ini tengah di upayaka oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara” ujar ketua Kopi-Butur.

Sedangkan Rizkia Milida, Dewan Pendiri Kopi-Butur menyatakan bahwa penyerahan dukungan ini adalah bentuk komitmen Kopi-Butur yang tidak sekadar menanggapi persoalan-persoalan lokal di Buton Utara saja melainkan juga ikut terlibat dalam merespon persoalan yang di tingkat Provinsi maupun nasional.

“Sepanjang itu untuk kebaikan daerah dan untuk kemanusiaan, Kopi-Butur akan sangat mendukung” ujar Rizkia Milida.

Sementara itu, dalam pemaparannya Prof. Jimly mennyatakan bahwa Indonesia adalah negara dengan pahlawan nasional terbanyak, yakni 179 orang. Hal ini menurut Prof. Jimly karena negara kita yang luas dan beragam sehingga masing-masing daerah memiliki pahlawannya masing-masing yang ingin diusulkan. Itu adalah keunikan bangsa Indonesia.

Sedangkan Prof. Susanto Zuhdi menyatakan bahwa menurutnya dan mungkin menurut masyarakat Buton dan Sulawesi Tenggara pada umumnya, Sultan Himayatuddin ini sudah lama jadi pahlawan. Yang kurang tinggal stempel negara. Inilah yang hari ini sedang diusahakan oleh pemerintah setempat.

Dalam paparannya itu Prof. Susanto Zuhdi juga menambahkan penjelasan Prof. Jimly, bahwa penyebab banyaknya pahlawan nasional kita adalah karena kita terlalu lama dijajah, baik oleh Belanda, Jepang, maupun Inggris. Akibatnya banyak muncul pejuang-pejuang yang bangkit melawan penjajahan itu di berbagai daerah di Indonesia. (**)

Share
Published by
Editor

Recent Posts

KPU Kabupaten Gorontalo Prioritaskan Distribusi Logistik ke Wilayah Sulit Dijangkau

PROSESNEWS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorontalo akan memulai pendistribusian logistik lebih awal untuk…

1 jam ago

Antisipasi Kerawanan Pemungutan Suara, Bawaslu Kota Gorontalo Petakan 18 Indikator TPS Rawan

PROSESNEWS.ID - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Gorontalo memetakan potensi kerawanan di Tempat Pemungutan…

13 jam ago

Paslon Gusnar – Idah Mendominasi Semua Segmen Pemilih di Gorontalo

PROSESNEWS.ID – Hasil survei terbaru mengenai preferensi pemilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Gorontalo 2024 menunjukkan bahwa…

13 jam ago

KPU Pohuwato Libatkan ASN dan Guru Sosialisasikan Partisipasi Pemilu 2024

PROSESNEWS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pohuwato menggandeng Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk para camat…

14 jam ago

Belum Ada Pendaftar dalam Seleksi Jabatan Sekda Kabupaten Gorontalo

PROSESNEWS.ID - Seleksi terbuka untuk pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo…

14 jam ago

Helmi Rasid Sebut Sekda Boalemo sebagai Pembohong Soal Perbup Kewenangan Desa

PROSESNEWS.ID, BOALEMO - Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Boalemo Helmi Rasid, mengaku kecewa dan merasa…

17 jam ago