PROSESNEWS.ID – Terkait dugaan penganiayaan di Posko perbatasan Gorontalo dan Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), oleh oknum aparat Kepolisian, ternyata seorang Guru dan kader Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Posigadan (HPMIP) Bolsel.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum HPMIP, Kiyas Saputra, kepada Prosesnews.id. Kiyas menceritakan kronologi, hingga dugaan peristiwa pemukulan yang terjadi pada Senin malam, 17 Mei 2021 tersebut.
“Korban dan rekan-rekan lainnya sudah lolos di perbatasan, namun mereka dikejar oleh oknum Polisi sampai di Desa Moota. Kemudian dipukuli, sehigga helm dan motor korban rusak di tempat itu,”ungkap Ilyas.
Berita Terkait : Kapolres Bone Bolango Belum Bisa Pastikan Oknum Polisi Aniaya Mahasiswa
“Dia Alumni IAIN Gorontalo dan juga merupakan kader HPMIP tahun 2016,”kata Kiyas.
Kiyas juga menambahkan, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Tombilulato untuk melakukan visum.
Atas peristiwa tersebut, Kiyas menyampaikan, pihaknya akan melakukan tindaklanjut, jika memang terbukti melakukan penganiyaan.
“Besok kita akan melakukan tindak lanjut, kami sementara menyusun maklumat dan mengadvokasi masyarakat dan juga para saksi,”pungkasnya.
Reporter : Dodi Didipu