PROSESNEWS.ID – Kelompok Wanita Tani (KWT) Nurul Hidayah yang ada di Kelurahan Bulota Kec. Limboto Kabupaten Gorontalo, didorong oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie, untuk bisa menghasilkan hasil olahan pangan lokal sendiri.
Hal ini dikatakan Idah, saat menghadiri kegiatan Penilaian Pemanfataan Pekarangan dan Lomba Cipta Menu yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Ibu ke-92, Selasa (22/12/2020).
“Saya senang ibu-ibu di sini sangat aktif dan kreatif. Kelompok wanita tani ini sudah pernah mendapatkan penghargaan dan sudah dikunjungi juga oleh pak gubernur. Nah selanjutnya, saya ingin mendorong coba hasilkan olahan pangan lokal sendiri, dari hasil pangan ini. Contohnya jika menanam singkong, jangan hanya menjual hasil singkongnya saja. Coba buat dia jadi olahan keripik misalnya, keuntungannya pasti lebih banyak dari pada menjual tanaman singkongnya,” kata Idah
Anggota Komisi VIII DPR RI ini menambahkan, peran kelompok wanita tani juga sangat mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Lebih dari pada itu, pemerintah juga telah melakukan pembinaan dan pendampingan, kepada kaum perempuan yang ingin mengembangkan kelompok tani dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah.
“Jadi dengan adanya ketahanan pangan ini artinya, kelompok tani wanita di Bulota ini sudah terkenal. Misalnya dimata masyarakat, Bulota ini banyak tanaman. Bulota ini tempatnya sangat asri. Jadi begitu masuk di sini pasti langsung, wah ini desa kawasan pangan lestari. Mudah-mudahan kaum perempuan di sini lebih kreatif lagi, tanaman-tanaman yang dihasilkan ini bisa meningkatkan ekonomi keluarga,” tambahnya.
Tak lupa istri gubernur ini juga berpesan, di hari ibu yang ke 92 diharapkan kepada seluruh ibu-ibu untuk bisa memanfaatkan waktunya sebaik mungkin di masa pandemi ini, khususnya dalam pengawasan kepada anak-anak yang lebih banyak berada di rumah.
Selain melakukan kunjungan kerja, Idah yang didampingi Kepala Dinas Pangan Provinsi Gorontalo Sutrisno, juga menyerahkan bingkisan berupa ole-ole kepada para pemenang lomba pemanfaatan pekarangan, lomba cipta menu B2SA, lomba kearifan lokal seperti lomba mosumbi bongo, lomba molutu bongo, dan lomba modangato bongo. (Ads)