Gorontalo

Memasuki Transisi Menuju New Normal Life, Pemprov Siapkan Konsep Bele Huyula Mandiri

Suasana rapat virtual evaluasi PSBB tahap III yang dipimpin oleh Wakil Gubernur H. Idris Rahim yang didampingi Sekdaprov Darda Daraba bersama unsur forkopimda se Provinsi Gorontalo, Sabtu (13/06/2020). Foto : Fadly – Humas

PROSESNEWS.ID – Memasuki masa transisi menuju New Normal Life, Pemerintah Provinsi Gorontalo membuat konsep baru di masa pandemi Covid-19. Selain itu juga memberikan kewenangan aturan kepada masing-masing pimpinan di daerah dalam menghadapi masa transisi tatanan hidup baru.

Sekdaprov Gorontalo Darda Daraba menjelaskan, konsep baru tersebut di beri nama Bele Huyula Mandiri, dengan mengusung pendekatan dari hulu ke hilir dengan mengedepankan kearifan lokal. Penanganan dan pencegahan Covid-19 akan dimulai dari lingkup terkecil yakni keluarga dalam melakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Dijelaskannya, akan diperhitungkan juga aspek sosial dan ekonomi , dengan keterlibatan dan peran besar dari unsur puskesmas, pemerintah desa/kelurahan, tokoh masyarakat dan unsur terkait lainnya.

“Keberhasilan dari program ini tentu sangat membutuhkan dukungan dan komitmen yang kuat dari bupati dan walikota,” ungkap Sekdaprov Gorontalo Darda Daraba, Sabtu (13/06/2020).

Lebih lanjut Darda menjelaskan, Bele Huyula Mandiri memiliki beberapa tujuan diantaranya membangun paradigma masyarakat melalui edukasi dengan berbasis pendekatan keluarga dan mendorong kemandirian masyarakat dalam menghadapi berbagai resiko penyakit. Serta mengembalikan fungsi puskesmas sebagai fasilitas kesehatan deteksi dini penyakit.

“Ini semua untuk mendukung pencapaian pemutusan sumber infeksi Covid-19 serta mendukung pelaksanaan program pemerintah provinsi dan kabupaten kota dalam upaya penanggulangan Covid-19,” jelas Darda.

Sementara itu untuk cara pelaksanaan konsep ini diawali dengan pembentukan tim gugus desa yang dibantu oleh tim teknis fungsional di bawah kendali puskesmas. Akan dilaksanakan juga bimtek bagi tokoh masyarakat sebagai tokoh penggerak perubahan perilaku masyarakat.

“Advokasi tingkat kecamatan, desa dan kelurahan akan dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten kota. Perawat puskesmas dibantu aparat desa mengecek kesiapan dan kondisi rumah untuk isolasi skala kecil. Pengawasan pasien oleh perawat puskesmas sesuai arahan dokter,” imbuh Darda.

Bagi keluarga pasien yang terkonfirmasi positif akan dilakukan upaya promotif preventif, tracking dan tracing serta pelayanan kesehatan. Seluruh tahapan akan dilakukan sesuai dengan pedoman konsep Bele Huyula Mandiri.

Masa transisi tatanan hidup baru akan di evaluasi setelah dua pekan penerapannya. New normal life berlaku hingga tanggak 28 Juni 2020. (Adv)

Share
Published by
Usman Anapia

Recent Posts

KPU Provinsi Gorontalo Raih Peringkat Terbaik dalam Pengelolaan Rekapitulasi Suara

PROSESNEWS.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih peringkat…

19 jam ago

KPU Provinsi Gorontalo Raih Peringkat Terbaik Kedua dalam Anugerah SPIP 2024

PROSESNEWS.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih peringkat…

19 jam ago

Ketua Dekot Gorontalo Harapkan Tahun Baru Membawa Perubahan Positif bagi Daerah

PROSESNEWS.ID — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo, Irwan Hunawa, menyampaikan harapannya agar…

22 jam ago

Pelayanan Publik Kota Gorontalo Masuk Zona Hijau, Ombudsman RI Apresiasi

PROSESNEWS.ID – Pemerintah Kota Gorontalo menerima kunjungan dari Ombudsman RI perwakilan Gorontalo, Jumat (20/12/2024). Kunjungan…

1 hari ago

Pemkot Gorontalo Optimalkan DIF untuk Jaga Kesejahteraan Warga di Tengah Inflasi

PROSESNEWS.ID – Dana Insentif Fiskal (DIF) yang diterima Pemerintah Kota Gorontalo dari pemerintah pusat terbukti…

1 hari ago

KPU Kabupaten Gorontalo Menggelar Bimtek Terkait SITAB

PROSESNEWS.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorontalo menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait Sistem Informasi…

2 hari ago