PROSESNEWS.ID – Habib Saggaf, dengan penuh takzim kami menyebut nama itu. Dengan penuh cinta kami berbondong-bondong hadir ke rumah beliau di Palu. Dengan penuh hormat kami bertamu, seakan tidak sah hadir di kota Palu sebelum hadir dan mencium tangan beliau.
Keberkahan doa dan untaian kata berisi ilmu dan iman itulah yang selalu kami harapkan. Menyejukkan hati, meneguhkan jiwa, membuka cakrawala pemikiran, mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, dan membuat kami mencintai Rasul mulia.
Sejak kanak-kanak, bahkan bayi, nama beliau disebut dengan penuh penghormatan dan kebanggaan oleh Aba dan Umi di hadapan kami. Sehingga tumbuhlah cinta itu sejak lama sekali. Terlebih bila mengenang bahwa Aba, Ust Muhammad Abubakar (Almarhum), adalah salah satu murid kesayangan beliau. Ada kisah khusus dan spesial yang membuat kami bangga kepada Aba dan semakin cinta kepada Habib Saqqaf yang mulia.
Setiap hadir di kota Palu, saya memberanikan mengetuk pintu rumah beliau, seperti Aba dulu, meminta secuil ilmu. Membaca beberapa baris dari Kitab Kawakib Durriyah, An Nashaih Ad Diniyah, İhya Ulumiddin, dan pernah juga kitab Al Lamaat Badiuzaman Sa’id Nursi.
Untuk baca satu baris buku, persiapan harus minimal seminggu. Sebab beliau akan menanyakan berbagai hal terkait bacaan itu, baik dari segi makna, balaghah, sharaf, maupun qawaid nahwu. Beliau adalah guru besar yang satu anggukan dan senyuman saat membaca itu menjadi kebahagiaan dan kebanggaan sepanjang waktu.
Terlalu banyak kenangan itu dan tak mampu saya menuliskan satu persatu.
Kini, tak ada lagi pesan amanat beliau saat Haul Habib Idrus dan Muktamar Alkhairaat yang selalu kami tunggu tunggu. Tak ada lagi pesan pesan penting penuh keimanan yang disampaikan dengan penuh kasih sayang itu. Yang ada adalah peninggalan nyata beliau, berupa para Abnaul Khairaat yang tersebar di berbagai penjuru, siap menyebarkan risalah Islam, menjunjung tinggi adab dan ilmu.
Lalu, nasehat beliau saat Haul Guru Tua beberapa waktu lalu (Syawal 2021) ini teringat kembali :
Perhatikan pendidikan dan jangan sekali-kali meninggalkan kewajiban mengajar. :
واصرف زمانك فى تعاليم الورى
لا تبتغ بدلا لهذا المقصد
“Dan habiskanlah seluruh waktumu untuk mengajar manusia,
jangan mencari kesibukan pengganti selain tujuan mulia ini”
Bagaimana caranya?
إلى الله أدعو كل مسلم
بحالى ومالى واليراع وبالفم
Kepada Allah aku ajak seluruh muslim
Dengan kondisiku, hartaku, tulisanku, dan juga mulutku
Untuk apa kıta melakukan semua ini?
وليس لقصد المال والجاه إنما
لقصد حلول فى جنان التنعم
Bukan untuk harta dan kedudukan, namun semata-mata
untuk mendapatkan ridha Allah dalam surga penuh kenikmatan
Semoga Allah merahmati dan menyayangi beliau atas jasa yang tak terhingga, menyebarkan cahaya Islam ke seluruh dunia melalui murid beliau yang tersebar di mana-mana, khususnya dari Perguruan Alkhairaat yang tersebar luas di kawasan Timur Indonesia.
Semoga Allah selalu menyayangi Habib Saqqaf yang tercinta
Mohon doanya ya untuk beliau:
Habib Sayyid Saqqaf bin Muhammad Aljufri (Ketua Utama Alkhairaat) semoga beliau mendapat tempat istimewa di sisi Allah Ta’ala.
Alfatihah..
Penulis : Umarulfaruq Abubakar