Ekonomi

Menteri KKP Ajak Asosiasi Tuna Kolaborasi Budidayakan Tuna

Dokumentasi KKP

PROSESNEWS.ID – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono optimistis Indonesia di masa depan menjadi negara penghasil tuna budidaya. Tuna sirip kuning saat ini sudah berhasil dipijah, ditambah Indonesia memiliki topografi lautan yang begitu luas yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat budidaya.  

“Indonesia punya lautan yang luas dengan teluk-teluk yang besar jika dikelola dengan baik, kita punya kesempatan yang baik juga untuk budidaya tuna,” ujar Menteri Trenggono saat melakukan kunjungan kerja di Denpasar, Bali, Kamis (01/07/2021).

Dalam kunjlawatannya tersebut, Trenggono melakukan pelepasan ekspor 6 ton tuna ke Jepang dari Pelabuhan Benoa. Selanjutnya bertemu dengan perwakilan Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI).

Menggarap potensi budidaya tuna di Indonesia, menurutnya tidak bisa dilakukan satu pihak. Untuk itu, dia mengajak asosiasi yang selama ini fokus terhadap komoditas tuna, untuk ikut mencoba melakukan budidaya tuna di perairan Indonesia.

“Pemerintah tidak bisa sendirian. Kami akan berikan dukungan melalui regulasi-regulasi yang dibuat, termasuk pendampingan,” urainya.

Budidaya juga bagian dari upaya agar populasi ikan berbobot besar tersebut terjaga. Mengingat tuna merupakan salah satu komoditas perikanan yang paling dicari oleh penangkap ikan sebab harganya yang tinggi di pasar dunia.

Selain itu, Menteri KKP ini juga meminta asosiasi turut melibatkan nelayan, sehingga pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari aktivitas penangkapan maupun budidaya nantinya bisa merata dirasakan.

“Dukungan penuh untuk para pelaku usaha perikanan agar dapat menyerap tenaga kerja. Pajak yang masuk juga untuk keperluan infrastruktur, dan yang utama adalah pengembangan perikanan yang berkelanjutan,” tambahnya.

Berdasarkan data ekspor Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Denpasar, nilai ekspor tuna hingga triwulan 1 tahun 2021 sebesar Rp212,67 miliar. Nilai tersebut tentunya bisa ditingkatkan jika budidaya tuna benar-benar bisa dijalankan di Indonesia di masa depan.

“Tuna ini masih menjadi komoditas andalan Indonesia. Pasarnya masih bagus dan sangat diminati. Kita dorong terus ekspornya,”imbuhnya.

Kedatangan Menteri Trenggono di Bali merupakan rangkaian kunjungan kerja di wilayah timur Indonesia untuk melihat langsung kondisi lapangan dan menyerap aspirasi stakeholder kelautan dan perikanan yang ada di sana. Sebelumnya, Menteri Trenggono mengunjungi Maluku dan Nusa Tenggara Timur. (PR)

Recent Posts

Tonny Marten Berdiskusi dengan Warga Leato Selatan, Bahas Kesejahteraan Nelayan

PROSESNEWS.ID – Pasangan calon gubernur dan wakil bubernur nomor urut 1, Tonny Uloli dan Marten…

4 jam ago

Program Gorontalo Quick Response RAMAH, Layanan Cepat Tanggap untuk Masyarakat

PROSESNEWS.ID - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gorontalo nomor urut 2, Mohamad…

8 jam ago

Kartu SAKTI Perpusnas Upaya Mempermudah Akses Layanan Literasi Digital Gorontalo

PROSESNEWS.ID - Kehadiran Satu Kartu Terintegrasi (SAKTI) yang merupakan kartu keanggotaan inisiasi dari Perpustakaan Nasional…

9 jam ago

Target Partisipasi Pemilih 100%, KPU Boalemo Sosialisasi Pilkada di Desa Terpencil

PROSESNEWS.ID - Menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024,…

1 hari ago

Satu Puskesmas Satu Dokter, Masyarakat Telaga Sambut Bahagia Program Hendra-Wasito

PROSESNEWS.ID - Kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati Hendra Hemeto dan Warsito Sumawiyino (Dewa)…

1 hari ago

Rakor KPU Pohuwato Bahas Kampanye Paslon

PROSESNEWS.ID - Pada Rabu (16/10/2024) malam, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pohuwato mengadakan rapat koordinasi…

1 hari ago