PROSESNEWS.ID – Bertemu dengan Badan Kerjasama Utara Utara (BKSU), Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Edhy Prabowo minta lima kabupaten di BKSU untuk melakukan percepatan pembangunan kawasan klaster perikanan budidaya yang berkelanjutan.
Edhy meminta daerah membentuk tim belajar dari daerah yang berhasil serta mendorong peningkatan infrastruktur pendukung di lokasi tambak.
Hal itu disampaikannya, saat berkunjung dan menggelar pertemuan dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan sejumlah bupati di Sulawesi yang tergabung dalam BKSU, Kamis (11/6/2020).
“Kalau anggaran kami akan melakuan segala cara. Komitmen kami, tidak usah pilih-pilih daerah untuk dibantu. Mana daerah yang aktif itu yang diprioritaskan. Kita harap setiap anggaran yang direalisasi punya nilai bagi masyarakat dan lingkungan serta secara nasional untuk devisa negara,” imbuhnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Edhy Prabowo, sangat apresiasi Badan Kerjasama Utara Utara (BKSU) untuk mengembangkan budidaya perikanan di daerah masing-masing.
“Sebenarnya banyak negara-negara seperti China, Korea dan Jepang sangat berkeinginan berinvestasi. Portugal dan Polandia juga ingin belajar dan berinvestasi. Ini peluang besar (untuk budidaya perikann), sebelum mereka datang kita siap dulu,” ujar Edhy.
Pengembangan kawasan klaster perikanan budidaya antara KKP dan BKSU sudah dirintis sejak Oktober 2019 lalu. Kedua belah pihak sepakat untuk bekerjasama melalui Nota Kesepakatan Bersama.
Kerjasama meliputi peningkatan produksi komoditas perikanan budidaya, penataan kawasan perikanan budidaya dan pengembangan usaha pembudidayaan ikan melalui pola kemitraan.
BKSU merupakan wadah koordinasi lima kabupaten di kawasan utara Sulawesi. Provinsi Gorontalo diisi oleh Kabupaten Gorontalo Utara, Boalemo dan Bone Bolango. Di Sulawesi Tengah diisi oleh Kabupaten Buol, serta Sulawesi Utara ada Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Universitas Negeri Gorontalo juga menjadi anggota dalam wadah tersebut. (Adv)